Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra nomor satu dunia asal Denmark Viktor Axelsen mengatakan bisa menjuarai gelar juara turnamen level Super 1000 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, merupakan salah satu mimpi dia yang terwujud.
Axelsen hanya butuh waktu 38 menit untuk memenangi pertandingan melawan wakil China Zhao Jun Peng 21-9, 21-10 di partai final turnamen level Super 1000 itu, Minggu.
Titel tersebut terasa istimewa bagi Axelsen karena dia menjadi juara di Istora yang bisa dibilang merupakan rumah bagi turnamen badminton Indonesia. Axelsen sebelumnya juga memenangi gelar serupa ketika Indonesia Open 2021 digelar secara tertutup tanpa penonton di Bali.
Baca juga: Axelsen ke final setelah lewati duel menyenangkan lawan Lee Zii Jia
“Ini adalah mimpi saya bisa memenangi gelar besar di sini (Istora) dan hari ini saya hanya belajar dari pengalaman, saya coba mengontrol drift sebaik mungkin, saya coba bermain cepat jadi saya sangat puas dengan hasil ini terlebih saya telah cukup menghabiskan energi saya saat melawan Lee Zii Jia di semifinal kemarin,” ungkap Axelsen dalam jumpa pers usai laga.
Axelsen melanjutkan dominasinya dalam persaingan tunggal putra dunia. Setelah memenangi emas Olimpiade Tokyo 2020 tahun lalu, dia telah mengantongi tiga gelar ditambah tiga gelar lainnya pada musim ini termasuk All England, Kejuaraan Eropa, dan Indonesia Masters 2022.
Axelsen bahkan hanya kehilangan dua gim selama bertanding di Indonesia Open 2022, yaitu saat melawan tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting di perempat final dan Lee Zii Jia dari Malaysia di semifinal.
Baca juga: Ginting didepak Axelsen di perempat final Indonesia Open
Baca juga: Menanti para juara Indonesia Open 2022
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022