"Tidak ada ruang bagi penyalahgunaan, apalagi peredaran narkoba di ULM, kami minta BNN membantu secara melekat pembinaan sekaligus pengawasannya," kata Rektor ULM Prof Sutarto Hadi di Banjarmasin, Minggu.
Sinergi bersama BNN, menurut Sutarto, sebagai wujud pihaknya serius membersihkan kampus dari ancaman virus narkoba yang bisa meracuni sivitas akademika.
Baca juga: ULM ingin dapatkan calon mahasiswa terbaik di jalur SBMPTN 2022
Dia menyebut kalangan mahasiswa menjadi prioritas untuk dilindungi, karena dinilai paling rawan terjerumus pergaulan keliru yang berujung menggunakan narkoba.
Untuk itu, penguatan karakter agama yang dikuatkan dengan edukasi tentang bahaya narkoba diharapkan menjadi benteng diri mahasiswa agar tidak mudah ditembus segala godaan yang menjurus pada hal tidak baik, termasuk narkoba.
Sutarto yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) itu menegaskan komitmen untuk memberantas penyalahgunaan narkoba dilakukan guna mempersiapkan sumber daya manusia unggul berpendidikan tinggi menyambut Indonesia emas tahun 2045.
Baca juga: Kompetensi berbahasa Inggris dosen ULM bersertifikasi internasional
Baca juga: Ketua Artipena gelorakan penyelamatan kaum intelektual dari narkoba
"Kalau para sarjana diracuni narkoba, rusak lah generasi emas bangsa ini," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BNNP Kalsel Brigjen Pol Jackson Lapalonga mengatakan sudah selayaknya setiap kampus termasuk perguruan tinggi negeri sebesar ULM mempunyai kemampuan untuk menolak masuknya narkoba.
"Program P4GN memang harus dilakukan oleh seluruh komponen, tak terkecuali kampus untuk menghindarkan masyarakat dari risiko penyalahgunaan narkotika," ujarnya.
Pewarta: Firman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022