Beijing (ANTARA) - Otoritas Beijing, China, segera mencabut status penguncian wilayah (lockdown) secara parsial setelah ratusan kasus positif COVID-19 terkait klaster bar berhasil ditangani.
Beberapa kompleks permukiman dan stasiun kereta metro bawah tanah di Ibu Kota pada Minggu dijadwalkan dibuka lagi.
Kompleks permukiman dan stasiun ditutup sejak ditemukan kasus positif terkait pengunjung Heaven Supermarket Bar di kawasan internasional Sanlitun, Distrik Chaoyang.
Otoritas kesehatan Beijing tidak menemukan kasus baru di luar kawasan lockdown dalam tiga hari berturut-turut.
"Dengan tidak adanya kasus baru di luar area lockdown, maka mata rantai penularan wabah saat ini telah terputus," demikian juru bicara Pemerintah Kota Beijing Xu Hejian kepada pers, Sabtu (18/6).
Pada Jumat (17/6) terdapat sembilan kasus baru sehingga totalnya menjadi 369 kasus terkait klaster bar. Klaster bar ditemukan pada Kamis (9/6) atau tiga hari setelah Beijing mencabut status lockdown secara keseluruhan pada Senin (6/9).
Akibat munculnya klaster bar tersebut, Beijing menerapkan status lockdown lagi di beberapa kawasan. Pusat perbelanjaan, kafe, dan restoran di kawasan Sanlitun juga kembali ditutup.
Warga yang tinggal di Distrik Chaoyang juga diwajibkan tes PCR setiap hari lagi sejak Kamis (9/6) itu.
Baca juga: Beijing bawa klaster bar ke ranah pidana
Baca juga: Klaster bar Beijing terlacak 115 positif, sebanyak 6.158 dikarantina
Baca juga: Tempat "tongkrongan" di Beijing ditutup lagi
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022