"Jamaah calon haji tetap menggunakan masker dan saya lihat saat melaksanakan shalat Jumat umumnya jamaah haji sangat disiplin tetap menggunakan masker," kata Arsad Hidayat dikutip dari Media Center Haji di Madinah, Sabtu (18/6).
Arsad mengatakan, pada prinsipnya jamaah calon haji Indonesia harus mematuhi protokol kesehatan dengan wajib memakai masker.
Baca juga: Layanan "fast track" kurangi kelelahan jamaah haji
Arsad melihat kebanyakan orang di Arab Saudi maupun non-jamaah calon haji Indonesia melepas masker saat beraktivitas. Sementara, jamaah calon haji Indonesia masih memakai masker.
"Saya kira ini budaya yang bagus, artinya mereka tetap menjaga prokes. Antisipasi kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Jamaah calon haji Indonesia sudah diedukasi untuk tetap memakai masker selama beraktivitas terutama di luar ruangan karena cuaca di Arab Saudi berbeda dengan di Tanah Air.
Baca juga: Layanan jamaah haji gelombang pertama sangat baik
Kepala Seksi Kesehatan Daker Mekkah Imran Saleh menyarankan jamaah calon haji agar selalu menggunakan masker untuk mengantisipasi cuaca ekstrem seperti suhu panas dan potensi badai pasir.
"Tetap pakai masker, kita tidak tahu tiba-tiba kapan terjadi badai pasir," kata Imran.
Ia mengatakan, jika terjadi badai pasir dapat berbahaya bagi pernapasan, karena debu dan pasir bisa masuk ke hidung. Bagi yang punya masalah paru-paru dampaknya akan makin berat. Kemudian debu bila masuk di mata bisa menyebabkan infeksi.
Baca juga: Jamaah haji gelombang kedua mulai diberangkatkan 19 Juni
"Suhu panas di Saudi rata-rata mencapai 40-45 derajat Celsius dan adanya potensi badai pasir bisa membahayakan pernapasan, maka jamaah tetap diimbau untuk memakai masker," katanya.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022