Ketinggian air yang merendam rumah penduduk bervariasi antara 70 centimeter hingga 1 meter.
Kepala Desa Lawele, Nasra Bahrum melalui sambungan telepon dari Baubau, Sabtu malam mengatakan banjir yang melanda desa tersebut menyebabkan sebanyak 132 unit rumah terendam.
"Kalau untuk banjir ini boleh dikata satu kecamatan ini. Khusus untuk di Dusun Lawele data terakhir sekitar 132 rumah (terendam banjir). Kalau di Dusun Kalenda, Kawunawuna masih aman," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak catat April- Juni 2022 terjadi 49 bencana alam
Ia mengatakan, kondisi intensitas hujan dan meluapnya sungai Lakarima menyebabkan sejumlah titik di wilayah tersebut terendam air dengan ketinggian diperkirakan mencapai 70 cm hingga 1 meter.
"Tidak semuanya titik (air mencapai 1 meter, red), tapi kalau yang paling parahnya bisa," katanya.
Saat ini, kata dia juga, pihaknya menyiapkan kantor desa sebagai tempat yang akan digunakan warga berteduh atau mengungsi sementara.
""Sekarang ini belum ada yang mengungsi, warga masih menjaga rumahnya masing-masing, masih bertahan di rumahnya masing-masing," katanya.
Sementara itu, warga Lawele Arfan mengatakan, desanya memang sudah menjadi langganan banjir dalam beberapa tahun terakhir, tetapi kali ini menjadi banjir yang terparah.
"Lebih parah yang ini dibandingkan tahun kemarin. Saya duga begitu karena tahun lalu airnya tidak sampai menyeberang jalan. Sekarang ini merendam dari deretan Baruga adat hingga menyeberang ke pasar," katanya.
Baca juga: Lahan pertanian warga dirusak banjir di Mamasa
Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Yusran
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022