Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Pertanian dan Industri Makanan (MAFI) Malaysia melakukan penyemaian awan untuk memicu hujan di Bendungan Bukit Merah, Negara Bagian Perak, yang ketinggian airnya mencapai level kritis sejak 27 Mei lalu.
Penyemaian awan tersebut melibatkan tiga staf Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) dan 11 anggota Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) pada Sabtu.
Lokasi penyemaian ada di dua Kawasan Pengembangan Pertanian Terpadu (IADA) yang luasnya lebih dari 20.000 hektare.
"Operasi ini dilakukan di IADA di distrik Kerian seluas 19.000 hektare, sedangkan penyemaian awan di area IADA di Penang mencapai luas 1.267 hektare," kata Wakil Menteri Pertanian dan Industri Makanan Malaysia Ahmad Hamzah dalam konferensi pers di pangkalan RMAF seperti dikutip Bernama.
Hujan buatan diyakini akan memberi manfaat kepada 8.869 petani padi di wilayah Kerian tersebut, bukan hanya untuk meningkatkan ketinggian air di bendungan tetapi juga untuk memulihkan sistem irigasi untuk keperluan rumah tangga, industri dan pertanian, ujar Ahmad.
Wakil Direktur Jenderal Operasi MetMalaysia Lim Ze Hui mengatakan penyemaian dilakukan dengan menggunakan 800 kg garam yang dilarutkan dengan 4.800 liter air dalam empat tangki air, kemudian disemprotkan ke awan dengan menggunakan pesawat Hercules C130.
Untuk setiap semprotan ke awan yang sesuai, dibutuhkan waktu 30 menit untuk turun hujan, katanya. Menurut analisis, Sabtu ini kondisi cuaca bagus sehingga peluang keberhasilannya tinggi.
Ketinggian air di Bendungan Bukit Merah mencapai 8,25 meter, kurang 0,45 meter dari ketinggian normal yang seharusnya 8,70 meter. Status bendungan itu berada pada level satu.
Baca juga: Pemerintah antisipasi puncak karhutla dengan sinergi hujan buatan
Baca juga: BRIN lakukan modifikasi cuaca di Riau cegah karhutla
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022