Jakarta (ANTARA) - FINA akan melakukan voting mengenai kebijakan baru terkait perenang transgender dalam kongres umum luar biasa di Budapest pada Minggu, kata induk organisasi renang dunia tersebut.

Aturan tersebut bisa mempunyai dampak yang besar pada karir atlet Amerika Lia Thomas, putri transgender pertama yang diketahui yang memenangi gelar Divisi I NCAA di kelas putri.

Kongres tersebut akan mendengar laporan dari gugus tugas transgender yang terdiri atas tokoh-tokoh "medis, hukum, dan olahraga terkemuka" dan kemudian melakukan pemungutan suara untuk kebijakan inklusi, kata juru bicara FINA yang dikutip Reuters, Sabtu.

Masalah inklusi dalam olahraga sangat memecah belah, terutama di Amerika Serikat di mana itu telah menjadi senjata dalam yang disebut "perang budaya" antara konservatif dengan progresif.

Penentang atlet transgender dalam olahraga putri, termasuk mantan peraih medali Olimpiade asal Inggris Sharron Davies, berpendapat bahwa siapapun yang melewati pubertas laki-laki akan selalu mempunyai keunggulan fisik yang besar dibanding perempuan.

Pendukung inklusi transgender berpendapat bahwa belum cukup banyak penelitian yang dilakukan mengenai dampak transisi pada kinerja fisik, dan bahwa atlet elit sering kali merupakan outlier fisik dalam hal apapun.

Organisasi balap sepeda dunia pekan ini mengubah aturan mengenai partisipasi trangendernya.

UCI menggandakan periode sebelum atlet transgender diperbolehkan berubah dari satu kelompok jenis kelamin ke yang lainnya dari 12 menjadi 24 bulan dan mengurangi separuh tingkat maksimum testosteron yang diizinkan menjadi 2,5 nmol/L.


Baca juga: Cetak sejarah sebagai Olympian transgender, Hubbard tersingkir dini
Baca juga: IOC dukung atlet transgender tampil di Olimpiade Tokyo

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022