Bandung (ANTARA) - Berwisata ke tempat yang indah dan memukau di pegunungan, pantai, sungai, air terjun, situs bersejarah, hingga tempat kuliner, mungkin hal yang biasa atau sering dilakukan oleh banyak orang.
Namun, apa jadinya jika objek wisata yang kita datangi itu merupakan lokasi atau tempat yang seram, mistis atau horor.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, menuturkan objek wisata mistis ini belakangan memang sedang disukai oleh orang-orang yang ingin adu nyali.
Menyuguhkan nuansa mistis dan dapat memicu adrenalin wisatawan hingga membuat bulu kuduk berdiri, ternyata dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk menambah pengalaman dalam bepergian.
Menurut Benny, Provinsi Jawa Barat tidak hanya dikaruniai wisata alam yang cantik dan eksotis.
Akan tetapi, ada sejumlah objek wisata bergenre horor yang mulai diminati wisatawan belakangan ini.
Objek wisata horor ini dipenuhi cerita mistis yang membuat warga kian penasaran untuk datang.
Baca juga: Jika pengunjung membludak, tutup sementara objek wisata di Karawang
Rumah Pengabdi Setan
Ada yang jadi lokasi film horor terkenal, jembatan hingga gua.
Berikut destinasi ialah daftar lima objek wisata horor yang paling populer di Jawa Barat.
Ojek wisata horor yang pertama ialah Rumah Pengabdi Setan di Kabupaten Bandung.
Objek wisata ini semakin dikenal oleh publik setelah menjadi lokasi syuting Film Pengabdi Setan, garapan sutradara Joko Anwar.
Sesampainya di lokasi Rumah Pengabdi Setan, wisatawan tidak akan menemukan tempat selfie yang lucu, namun sebaliknya malah membuat bulu kuduk merinding.
Bagaimana tidak membuat merinding, di saat wisata lain menyuguhkan taman taman indah bagi pengunjung, pengelola wisata Rumah Pengabdi Setan malah membuat properti kuburan di bagian halamannya.
Tanti menyarankan untuk datang bersama teman atau ramai-ramai jika ingin mengunjungi Rumah Pengabdi Setan.
"Jangan datang sendirian ke sini, apalagi yang penakut kayak saya. Asli serem banget sih di dalam tadi itu," kata dia.
Baca juga: Kapolda: Tempat wisata di Jabar akan padat hingga H+6 lebaran
Kamar 308
Rumah Pengabdi Setan ini terletak di lahan milik PTPN VIII, tepatnya di Kampung Kertamanah, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Rumah tua yang tidak lagi dihuni ini adalah bekas rumah dinas pimpinan perkebunan teh yang saat ini menjadi PTPN VIII.
Jam buka obyek wisata Rumah Pengabdi Setan tidak dibatasi alias buka 24 jam dengan tiket masuk Rp10.000 rupiah per orang.
Objek wisata horor yang kedua di Jawa Barat ialah Kamar 308 Samudra Beach Hotel, Kabupaten Sukabumi.
Sama halnya seperti Rumah Pengabdi Setan, objek wisata Kamar 308 Samudra Beach juga pernah diangkat ke layar lebar.
"308" adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tanggal 5 Juni 2013, disutradarai Jose Poernomo dan dibintangi oleh Shandy Aulia dan Denny Sumargo.
Hotel Inna Samudra merupakan tempat wisata tersembunyi di Pelabuhan Ratu yang selalu menarik perhatian para turis, terutama mereka yang senang dengan hal-hal mistis.
Pasalnya, di dalam hotel megah ini terdapat satu kamar yang diagungkan dan tidak diperbolehkan disewa untuk orang biasa.
Namun, wisatawan yang menginap di Hotel tersebut, bisa mengunjungi Kamar 308 dengan di bantu oleh pemandu dari pihak hotel.
Baca juga: Ngabuburit dengan berwisata religi di masjid ikonik Jabar
Gua Miring
Objek wisata horor yang ketiga ialah Gua Mistis Gua Surnyagari Desa Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Beredar mitos di kalangan masyarakat, untuk wisatawan yang jomblo atau belum memiliki pacar yang sedang berada di objek wisata ini, dilarang menyentuh bagian tertentu dari Gua Sunyaragi.
Apabila disentuh bisa semakin menyebabkan sulit mendapatkan jodoh.
Objek wisata gua ini bangunan cagar budaya ini justru lebih mirip dengan candi yang disusun dari batu-batu karang.
Dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati sekitar abad ke-16, yaitu Pangeran Mas Zainul Arifin, dulunya kompleks goa dikelilingi danau penampungan air dan pohon Jati, namun saat ini danau sudah mengering.
Objek Wisata Gua Sunyaragi buka hingga pukul 16.00 WIB secara umum, namun juga terbuka 24 jam bagi mereka yang ingin bertawasul, atau menenangkan pikiran.
Untuk harga tiket masuk Gua Sunyaragi untuk umum adalah Rp15 ribu sedangkan untuk pelajar yaitu Rp10 ribu.
Objek wisata horor di Jawa Barat yang keempat ialah Gua Miring yang berada di area cagar alam Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.
Keunikan di dalam gua ini yaitu terdapat sebuah batu yang menyerupai seperti pocong, kuntilanak serta batu tulang tengkorak.
Namun, tidak perlu takut, maksudnya bukan wujud hantu asli, melainkan sebuah stalaktit di Gua Parat yang menggantung di bagian atas dan tampak seperti hantu tersebut.
Gua miring merupakan goa tembusan, sering disebut miring karena untuk menembus gua ini pengunjung harus memiringkan badan.
Baca juga: Menjajal empat wisata susur gua paling "kece" di Jabar
Jembatan Cirahong
Objek wisata horor yang kelima ialah Jembatan Cirahong yang terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.
Jembatan ini menyimpan sejumlah kisah mistis, salah satu kisah mistis yang cukup populer di Jembatan Cirahong adalah tentang sepasang pengantin yang dijadikan tumbal dengan cara dikubur hidup-hidup di beton penyangga jembatan.
Konon katanya pasangan pengantin itu diculik dan diikat, kemudian dilempar hidup hidup serta dikubur campuran beton.
Jembatan ini juga menghubungkan wilayah Desa Panyingkiran di Kabupaten Ciamis dengan Kecamatan Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya.
Jembatan Cirahong adalah jalur alternatif dari Tasikmalaya menuju Ciamis lewat Manonjaya dan sebaliknya.
Beralamat di Jalan Raya Cirahong, Margaluyu, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46197, Jembatan Cirahong memiliki bentang panjang total 202 meter dan berada di ketinggian 66 meter di atas Sungai Citanduy yang bermuara ke Laut Kidul dan ditopang penyangga beton setinggi 46 meter.
Dengan menggunakan konstruksi baja yang banyak dan cukup rapat, Cirahong satu-satunya jembatan kereta api peninggalan Belanda di Kabupaten Ciamis.*
Baca juga: Jabar gelontorkan Rp14 miliar untuk menata Wisata Sayang Heulang
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022