Ambon (ANTARA News) - Manajer Umum PT PLN Cabang Ambon, Helmy Bantam, mengatakan bahwa tunggakan listrik warga Ibu Kota Provinsi Maluku hingga Desember 2011 mencapai Rp67 miliar.

"Hingga Desember 2011 tunggakan listrik warga Ambon sangat tinggi yakni Rp67 miliar. Tunggakan ini lebih tinggi dibandingkan dengan tiga cabang PT PLN lainnya di Maluku," katanya di Ambon, Kamis.

Tunggakan listrik didominasi kategori rumah tangga dan bisnis, sedangkan perkantoran mencapai lima persen.

"Tunggakan ini mengakibatkan kerugian PT PLN karena rata-rata pelanggan menunggak pembayaran lebih dari empat bulan pada tahun 2011," katanya.

Helmy mengatakan bahwa tunggakan listrik ini sangat tinggi dibandingkan dengan pendapatan produksi PLN, yakni Rp19 miliar per bulan.

"Tunggakan listrik melebihi pendapatan produksi. Oleh karena itu, kami berupaya agar tidak terjadi defisit di perusahaan," ujarnya.

Dijelaskan, tunggakan listrik tidak sebanding dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan per hari, apalagi menggunakan solar.

"Walaupun tunggakan listrik besar, kami berupaya agar kinerja perusahaan tetap baik dalam melayani masyarakat," kata Helmi.

Pihaknya, kata dia, akan melakukan pertemuan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, guna menyampaikan aspirasi soal pelunasan tunggakan tersebut.

"Kami berharap dengan pertemuan itu, ada imbauan dari DPRD maupun Pemkot Ambon kepada warga kota agar segera menyelesaikan tunggakan," ujarnya.

Perseroan Terbatas (PT) PLN Cabang Ambon saat ini juga gencar melakukan pemutusan jaringan listrik, khususnya warga yang belum melunasi tunggakan.

"Teman-teman di rayon Pulau Ambon saat ini gencar melakukan pemutusan listrik warga. Hal ini dilakukan agar warga segera melakukan pembayaran rekening," kata Helmi.

(IVA/Z002)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012