Temanggung (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyimak paparan Gubernur Jateng Mardiyanto terutama tentang daerah bencana alam tanah longsor Kabupaten Banjarnegara dan penanganannya di Sub Terminal Agribisnis Soropadan Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, Jateng, Rabu (8/3).
Tidak ada pernyataan dari Presiden Yudhoyono setelah mendengarkan paparan di kompleks itu dalam rangka kunjungan dua hari (8-9 Maret 2006) di Jawa Tengah meliputi Kota Semarang, Kabupaten Temanggung, Banjarnegara dan Wonosobo.
Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono berada di Sub Terminal Agribisnis Soropadan yang selama ini menjadi tempat lelang produk pertanian holtikultura Jateng di pinggir Jl Raya Magelang-Semarang sejak sekitar pukul 12.45 hingga 13.48 WIB.
Terlihat hadir pada kesempatan itu antara lain Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menteri Perumahan Yusuf Asyari, Menseskab Sudi Silalahi dan Wakil Bupati Temanggung Muhammad Irfan.
Presiden selanjutnya mengunjungi Banjarnegara untuk meletakan batu pertama pembangunan pemukiman penduduk Sijeruk yang menjadi korban longsor Bukit Pawinihan 14 Januari 2006.
Bukit longsor di kawasan itu mengakibatkan 76 orang tewas, 13 hilang, 16 dirawat di rumah sakit dan 606 warga mengungsi. Sebanyak 69 rumah penduduk hancur dan enam lainnya rusak ringan.
"Terjadi empat kali longsoran ketika itu hingga menimpa pemukiman penduduk," kata Gubernur Jateng Mardiyanto.
Bukit Pawinihan di atas pemukiman Sijeruk, katanya, berupa hutan tanaman industri, tetapi lapisan tanahnya rawan longsor dengan curah hujan tinggi, kemiringan lereng terjal, tanah tebal tetapi tidak kuat, terdapat batuan lapuk dan rekahan tanah serta akar pohon tidak mengikat kuat di tanah.
Curah hujan di Banjarnegara tergolong tinggi antara 5.000 hingga 5.500 milimeter per tahun.
Pemda setempat telah melakukan penanganan termasuk tanggap darurat antara lain mengevakuasi korban, penelitian lapangan, rekonstruksi dan rehabilitasi kawasan.
Ia mengatakan, penanganan dilakukan secara menyeluruh antara lain dengan dukungan dana sekitar Rp1,8 miliar dan bantuan beras 9,35 ton. Belum lama ini APBD Jateng juga mengalokasikan sekitar Rp66,2 miliar dan bantuan bibit padi 131 ton untuk gerakan rehabilitasi dan rekonstruksi daerah bencana.
Sedangkan Departemen Sosial juga telah menyalurkan bantuan untuk para korban bencana alam sebesar Rp5 juta rupiah per kepala keluarga.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006