London (ANTARA News) - Harga minyak dunia turun pada Rabu setelah ada indikasi lebih jauh bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menjaga, bukan memangkas, kuota produksinya menyusul pembicaraan di Wina. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan April 2006, turun 22 sen menjadi 61,36 dolar per barel pada transaksi secara elektronik. Di London, harga minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April 2006 turun sembilan sen menjadi 61,08 dolar per barel. "Ada indikasi bahwa OPEC tidak akan memangkas outputnya," kata Dariusz Kowalczyk, ahli strategi investasi senior pada CFC Seymour yang berbasis di Hong Kong. "Hal ini berarti pasokan tinggi terus berlanjut pada kuartal kedua pada tahun ini yakni `bearish` di sektor harga," ujarnya. Para pedagang juga sedang memantau pertemuan Dewan Energi Atom Internasional (IAEA), yang juga diselenggarakan di ibukota Austria, di mana pimpinan IAEA, Mohamed ElBaradei, akan menyampaikan laporan atas program nuklir Iran. Pasar juga akan mendalami laporan mingguan cadangan energi di Amerika Serikat (AS). Di Markas Besar OPEC di Wina, Austria, hampir semua anggotanya yang menghasilkan sekitar 40 persen minyak mentah dunia telah mengatakan kepada publik bahwa mereka berkeinginan menjaga output sebesar 28 juta barel per hari. Menteri Energi Qatar Abdullah bin Hamad al-Attiyah mengatakan bahwa ia yakin konsensus di antara anggota OPEC adalah untuk menjaga kuota output minyak dalam pertemuan mendatang organisasi itu di Wina. Ketika ditanya pers mengenai apakah ia berpikir bahwa konsensus antara 11 negara anggota OPEC itu untuk menjaga kuota produski resmi senilai 28 juta barel minyak per hari, Abdullah mengatakan, "Saya pikir begitu, ya." Ia menambahkan bahwa ia yakin konsensus tersebut "akan berlanjut hingga pertemuan (OPEC) selanjutnya pada Juni." Menteri Energi Kuwait, Sheikh Ahmad Fahd al-Sabah, secara terpisah mengatakan kepada wartawan, "Sebagai orang Kuwait, saya yakin bahwa resolusi hari ini untuk melanjutkan produksi kami." OPEC memutuskan untuk menjaga produksi minyak mentah hampir sebesar kapasitas pada pertemuannya di Wina, Rabu, sehubungan meningkatnya ketegangan di negara produsen minyak utama, yakni Iran dan Nigeria yang baru-baru ini meningkatkan harga minyak mentah. Hanya Venezuela yang telah meminta adanya pemangkasan sebesar 500.000 barel perhari, dengan mengatakan bahwa pasar minyak telah kelebihan pasokan (oversupply). (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006