Malang (ANTARA News) - Ratusan aktivis ProFauna Indonesia dan mahasiswa kedokteran hewan se-Indonesia mengecam tayangan acara di telivisi yang mengeksploitasi satwa sebagai objek siarannya untuk menarik penonton.
Kecaman terhadap eksploitasi satwa itu dilakukan dengan menggelar aksi tidur di jalan beraspal di kawasan Jalan Semeru Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
"Tayangan tersebut sama sekali tidak mendidik dan tidak membuat masyarakat kita tambah pintar, namun justru mengandung kekerasan terhadap satwa," tegas Direktur ProFauna Indonesia Rosek Nursahid disela-sela aksi.
Rosek menilai, tayangan televisi yang mengandung unsur eksploitasi itu di antaranya kekerasan terhadap satwa dan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah kesejahteraan satwa (animal walfare).
Kekerasan terhadap satwa tersebut, tegasnya, jelas melanggaran UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya.
Ia mencontohkan, tayangan yang mengeksploitasi satwa itu di antaranya adalah Petualangan Panji di Global TV, Gadis Petualang dan Steve Ewon Sang Petualang. Ketiga acara itu melanggar kaidah-kaidah kesejahteraan satwa.
Menurut dia, dampak dari tayangan tesrebut, mengakibatkan satwa itu stres dan menderita, apalagi dalam tayangan itu juga ditampilkan adegan penangkapan satwa liar termasuk jenis yang dilindungi.
"Dalam tayangan acara itu jelas-jelas melanggar UU. Oleh karena itu kami protes agar acara tersebut segera dihentikan dan kami tidak akan berhenti menggelar aksi sampai tayangan acara itu benar-benar dihentikan," tegasnya.
Dalam aksinya itu para aktivis ProFauna dan mahasiswa kedokteran hewan tersebut membawa poster bertuliskan "Stop Eksploitasi satwa liar di TV" dan "Stop petualangan Panji". (E009)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012