Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf membantah tegas bahwa kedatangan dirinya ke rumah Nazarudin ada kaitannya dengan rombongan PT Permai Group, salah satu perusahaan milik Nazarudin.

"Jadi tidak ikut pertemuan dengan Permai Group, sebab kalau ikut pertemuan dengan Permai Group sudah kayak sekarang. Hanya kebetulan saja mungkin saja wajah saya mudah diingat. Sudah cukup kan, kalau mau periksa rekening saja, silahkan saja," kata Dede Yusuf.

Ia juga membenarkan bahwa kedatangan dirinya ke rumah Muhammad Nazarudin ditemani oleh Bertha (notaris yang juga kader Partai Demokrat).

"Dan saya dikasih wejangan juga," kata Dede.

Menurut Dede Yusuf wejangan yang diberikan Nazarudin kepada dirinya adalah pesan agar dirinya bisa membangun dan menjaga Partai Demokrat.

"Ya baik-baik saja lah di Demokrat, bantu Partai Demokrat. Lakukan yang terbaik buat Partai Demokrat seperti itulah kiranya," ujar Dede Yusuf.

Sebelumnya, Dede Yusuf membenarkan bahwa dirinya pernah bertamu ke terdakwa kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet Muhammad Nazarudin.

"Oh iya. Artinya silahturahmi ke Ketua Umum Sudah, ketemu Sekjen sudah, ke Dewan Pembina sudah dan giliran ke Bendahara Umum ya hari itu, Jadi begitu," katanya.

Tentang keberadaan Wakil Gubernur Dede Yusuf di rumah Nazarudin diungkapkan Yulianis, mantan anak buah Muhammad Nazaruddin, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/1).
(ANT)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012