"Ini untuk atlet untuk disabilitas. Saat ini persiapan sudah dilakukan dan kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perhubungan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatno di Solo, Jumat.
Ia mengatakan untuk saat ini penyediaan bus low deck tersebut sedang dalam proses pembahasan dan akan mulai dioperasionalkan pada Juli nanti bersamaan dengan pelaksanaan ASEAN Para Games.
"Kalau tiba di Solo belum tahu, ini sedang dalam proses pembahasan," katanya menambahkan.
Baca juga: Aksen khas Jawa hiasi logo ASEAN Para Games 2022
Baca juga: Menko PMK cek kesiapan "venue" ASEAN Para Games 2022
Untuk bus low deck, lanjut dia, sudah diujicobakan beberapa waktu lalu selama satu bulan. Menurut dia, dari hasil uji coba tersebut bus terbukti tidak hanya ramah kaum disabilitas tetapi juga penumpang lanjut usia.
"Memang perlu perbaikan untuk pemberhentian yang lebih representatif. Sebetulnya itu nggak perlu pakai halte khusus, nggak apa-apa karena kan sudah low deck," katanya.
Usai digunakan atlet ASEAN Para Games rencananya bus tersebut akan digunakan untuk peremajaan Batik Solo Trans (BST) di koridor 3 dan 4. Selain itu, beberapa di antaranya akan dioperasionalkan di sejumlah koridor lain untuk memfasilitasi penumpang disabilitas.
"Ya dari sisi suspensi, kenyamanan penumpang itu memadai. Termasuk orang tua juga lebih nyaman saat menaiki yang low deck ini," kata Hari menegaskan.
Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan terus mengembangkan operasional BST hingga wilayah aglomerasi, yakni Solo Raya meliputi Klaten, Boyolali, Sukoharjo hingga Karanganyar.
Baca juga: Solo mulai uji coba bus low deck ramah difabel
Baca juga: Menpora sampaikan empat poin penting persiapan ASEAN Para Games 2022
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022