Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjamin tidak ada manipulasi data terhadap hasil tes usap PCR COVID-19 calon haji sebagai salah satu syarat pemberangkatan jemaah ke Tanah Suci.
"Kami jamin semua proses berjalan sesuai dengan SOP yang ada, dan tidak ada manipulasi data. Sampel negatif tetap kita laporkan negatif, begitu juga yang positif," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram Hj Eka Nurhayati di Mataram, Jumat.
Pernyataan itu disampaikan di sela kegiatan tes usap PCR COVID-19 bagi calon haji asal Kota Mataram, aula RSUD setempat. Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama (Kemenag) calon haji yang akan di tes PCR sebanyak 389 orang.
Namun, untuk kegiatan tes PCR dibagi di tiga tempat, yakni Rumah Sakit Bhayangkara untuk jemaah asal Kecamatan Ampenan, RS Unram untuk jemaah asal Kecamatan Sekarbela dan RSUD Kota Mataram untuk Kecamatan Mataram, Selaparang, Cakranegara, dan Sandubaya.
Baca juga: Keberangkatan calon haji asal NTB dibagi 6 kloter
Baca juga: Pemprov NTB ingatkan JCH jaga kesehatan
"Untuk hasil tes usap PCR jemaah, kita serahkan melalui Dinas Kesehatan besok pagi (Sabtu, 18/6)," katanya.
Di sisi lain, Eka berharap jamaah juga bisa kooperatif menerima hasil tes usap PCR COVID-19. Artinya, ketika ada jamaah dinyatakan positif dari hasil tes PCR, harus bisa menerima dan melakukan isolasi mandiri selama lima hari.
"Jangan sampai ada yang nyogok, karena jamaah mau ibadah ke Tanah Suci menjadi tamu Allah. Kami juga yang mengeluarkan hasil PCR palsu bisa berdosa," katanya.
Setelah lima hari isolasi, sambung Eka, jamaah yang dinyatakan positif kembali akan diambil sampelnya. Apabila negatif, maka jamaah bisa berangkat bersama jamaah kelompok terbang (kloter) berikutnya.
"Tapi jika masih positif, terpaksa ditunda tahun depan. Itu informasi yang kita terima dari Kemenag," katanya.
Kepala Kantor Kemenag Kota Mataram H Muhammad Amin sebelumnya mengatakan layanan tes usap PCR COVID-19 hari ini khusus untuk 389 orang calon haji yang tergabung dalam kloter utuh.
"Sesuai aturan, sebelum terbang ke Tanah Suci jamaah menunjukkan hasil tes usap PCR minimal 72 jam. Karena itulah, PCR kita laksanakan hari ini," katanya.
Sementara sesuai jadwal, jamaah Kota Mataram menjadi jamaah kloter pertama Embarkasi Lombok, akan masuk asrama haji pada tanggal 19 Juni 2022, dan diberangkatkan ke Mekkah pada tanggal 20 Juni 2022.
"Jadi semua jamaah kloter utuh hari ini tes PCR, dan layanan ini kita berikan secara gratis," katanya.
Sedangkan sisanya 5 orang calon haji masuk pada kloter lima yang merupakan kloter campuran dengan jemaah dari kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur.
"Lima calon haji kita yang ada di kloter campuran akan masuk asrama pada tanggal 24 Juni 2022, dan berangkat ke Mekkah tanggal 25 Juni 2022. Untuk jemaah di kloter campuran ini PCR-nya belakangan," katanya.*
Baca juga: JCH NTB masuk Asrama Haji Kota Mataram 19 Juni 2022
Baca juga: Belum lunasi BPIH, enam CJH 2022 asal Lombok Tengah batal berangkat
Pewarta: Nirkomala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022