Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak anak muda Indonesia bergabung dalam Sekolah Staf Presiden Angkatan I untuk belajar mengenal dan mengelola isu-isu dalam menjalankan pemerintahan negara.

"Saya mengundang anak-anak muda Indonesia untuk bergabung Sekolah Staf Presiden. Di sini kalian akan belajar mengenal persoalan dan belajar mengelola isu, untuk mendapatkan solusi. Kalian juga akan belajar bagaimana kompleksnya mengelola negara ini," kata Moeldoko dalam acara peluncuran Sekolah Staf Presiden di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta, Jumat.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Moeldoko juga ingin agar anak-anak muda Indonesia menyiapkan diri sebagai sumber daya manusia (SDM) hebat supaya kelak bisa menjadi pemimpin negara berkualitas.

"Anak-anak muda bisa menjadi sumber daya manusia yang hebat apabila diberi kesempatan untuk mengelola isu-isu yang berbeda. KSP adalah sebuah tempat untuk 'menggodok' mereka jadi manusia unggul, jadi pemimpin masa depan. KSP memberi ruang," tambahnya.

Baca juga: Moeldoko tekankan peran pemda dalam penghapusan kemiskinan ekstrem

Selama menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyediakan kuota 50 persen kursi staf KSP bagi generasi muda. Dia mengaku ingin menjadikan KSP sebagai organisasi pembelajaran yang membuat anak-anak muda Indonesia mendapatkan pengalaman empirik dalam manajemen bernegara.

Sekolah Staf Presiden Angkatan I membuka pendaftaran pada 16-29 Juni 2022. Setelah mengikuti rangkaian seleksi administrasi dan wawancara, peserta terpilih akan mengikuti program selama lima hari pada 25-29 Juli 2022.

Untuk angkatan pertama, Sekolah Staf Presiden masih berfokus pada anak-anak muda yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). KSP berencana memperluas cakupan wilayah peserta pada angkatan berikutnya.

Baca juga: Moeldoko tegaskan penanganan pascakonflik di Pulau Haruku harus segera
Baca juga: Moeldoko: Konsep IKN ramah lingkungan demi generasi muda RI

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022