Jakarta (ANTARA) - Program inkubasi perusahaan rintisan (startup) tanah air yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Startup Studio Indonesia (SSI) terus berlanjut, dan sekarang resmi dibuka untuk angkatan (batch) lima.
Diluncurkan pada September 2020, penyelenggaraan program SSI dari tahun ke tahun selalu diikuti oleh ribuan pendaftar dari seluruh penjuru Indonesia, yang kemudian akan diseleksi menjadi 15 startup terpilih utama.
"Kami sangat senang melihat semakin tingginya antusiasme startup terhadap program SSI dari tahun ke tahun. Ada banyak sekali startup alumni dari inkubasi intensif SSI yang telah berhasil mencapai product-market fit dan mengembangkan bisnisnya secara pesat, setelah mendapatkan pembinaan yang tepat sasaran," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan dalam pernyataan pers, Jumat.
Melalui program ini, kata Samuel, pemerintah berharap bisa terus membentuk ekosistem startup digital yang kondusif, berkelanjutan, dan suportif. Melalui SSI, para pelaku startup memiliki wadah untuk berkumpul dan saling berbagi pengalaman serta best practices untuk bersama-sama memajukan ekonomi Indonesia.
Startup Studio Indonesia merupakan inisiatif program Kominfo yang memiliki tujuan untuk mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early-stage) tanah air secara intensif agar bisa menemukan product-market fit dan berkembang semakin pesat.
"Melihat semakin kompetitifnya persaingan peserta SSI, kami terus berupaya untuk memilih dan memilah startup yang benar-benar siap untuk dibimbing ke level yang lebih tinggi," kata salah seorang dewan kurator SSI Batch 5 Italo Gani.
Baca juga: 15 finalis SSI sempurnakan produk dan model bisnis
Salah satu indikatornya, lanjut Italo, adalah SSI ingin menemukan pendiri startup yang berfokus pada masalah yang ingin diselesaikan dan fokus mengembangkan satu produk digital untuk memecahkan masalah.
"Dengan sumber daya yang masih terbatas di tahap awal, kami ingin melihat dedikasi para founder dalam mengembangkan model bisnis mereka dan memperpanjang retensi pengguna," jelasnya.
Saat ini, penyelenggaraan Startup Studio Indonesia Batch 4 yang tengah berlangsung hingga bulan Juli 2022 pun telah memasuki sesi 1-on-1 Coaching.
Para startup finalis berkesempatan dibina langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama, seperti Dimas Harry Priawan (Co-founder dan CEO Dekoruma), Moses Lo (Co-Founder & CEO Xendit), Christopher Madiam (Co-founder dan President Sociolla), Arip Tirta (Co-Founder & President Evermos), Gibran Huzaifah (Founder & CEO eFishery), dan banyak lagi.
Untuk bergabung dalam SSI, startup harus memenuhi kriteria, pertama, sudah memiliki Minimum Viable Product (MVP) minimal 3-6 bulan terakhir. Kedua, pendiri terlibat secara full time dalam operasional, ketiga, telah memiliki badan hukum PT, dan keempat adalah startup sedang berada pada tahap pendanaan bootstrap atau maksimal pendanaan seri A.
Startup yang tertarik bisa langsung mendaftarkan diri di laman resmi SSI https://startupstudio.id/) sebelum tanggal 1 Agustus 2022.
Setiap startup yang mendaftar akan dinilai berdasarkan empat faktor, yaitu analisa laporan bisnis, profil para founder, local defensible-factors, pertumbuhan dari bulan ke bulan, serta market size dalam proposal mereka. Karena itu, untuk memperbesar kemungkinan terpilih, masing-masing startup harus mempersiapkan diri dengan baik.
Setelah lolos melalui proses presentasi dan wawancara, nantinya 15 startup terpilih dapat mengikuti serangkaian pelatihan eksklusif selama empat bulan, di antaranya adalah sesi Founder’s Camp, sesi 1-on-1 tentang product-market-fit dengan coach, workshop marketing dan user journey, serta dukungan pengembangan teknologi (tech dev) selama 2 bulan sesuai kebutuhan.
Puncak dari rangkaian program Startup Studio Indonesia adalah Milestone Day, di mana para finalis berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.
Setelah menuntaskan Batch 1-3 dan menjalankan Batch 4 saat ini, program inkubasi SSI secara total telah membina 65 startup di Indonesia. Angka ini sejalan dengan misi Kominfo untuk bisa mengantarkan 150 startup digital Indonesia untuk ‘naik kelas’ pada tahun 2024, yang dibuktikan dengan pengembangan skala bisnis, baik dari segi jumlah pengguna, pendapatan, penyerapan tenaga kerja, hingga pendanaan.
Baca juga: Tips capai Product Market Fit dari Statup Studio
Baca juga: 15 startup terpilih ikuti program Startup Studio Indonesia "batch" 4
Baca juga: Startup Studio masuki tahap akhir Milestone Day
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022