AWcorna, yang sebelumnya dikenal sebagai ARCoV, yang mengodekan domain pengikat reseptor protein lonjakan (spike protein) SARS-CoV-2, kini sedang menjalani pengujian pada tahap akhir uji coba fase-3 multipusat.
Dalam uji klinis acak, para ilmuwan dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer di China, Institut Kesehatan Pernapasan Guangzhou, dan Walvax Biotechnology Co., Ltd. melibatkan 300 orang dewasa yang menerima vaksinasi nonaktif dua dosis.
Seluruh peserta secara acak dibagi ke dalam kelompok yang mendapatkan AWcorna atau vaksin booster nonaktif.
Netralisasi dan titer antibodi dalam tubuh para peserta dinilai sebelum mendapatkan booster serta 14 hari dan 28 hari setelah mendapatkan booster, menurut sebuah artikel yang diterbitkan daring pada pekan ini di jurnal Cell Research.
Vaksin booster AWcorna menginduksi peningkatan 66 kali lipat terhadap SARS-CoV-2 tipe liar, dan titer antibodi netralisasi tercatat di atas tiga kali lebih banyak daripada kelompok yang mendapatkan vaksin nonaktif, menurut para peneliti.
Meskipun titer antibodi netralisasi terhadap varian Omicron menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tipe liar pada kedua kelompok, para penerima mencatat titer antibodi netralisasi sebesar 28,1 pada 28 hari setelah menerima vaksin booster AWcorna, atau empat kali lebih kuat daripada kelompok yang mendapatkan vaksin nonaktif, yang tercatat hanya selama 6,4 hari.
Hasil klinis tersebut menunjukkan bahwa peningkatan heterolog dengan vaksin mRNA dapat menginduksi antibodi yang lebih tinggi terhadap virus COVID-19 daripada booster homolog, menurut para peneliti.
Selain itu, tidak ada kejadian tidak diinginkan serius yang dilaporkan pada kelompok yang mendapat booster AWcorna.
Para peneliti mengatakan efektivitas vaksin booster ini dalam mencegah infeksi COVID-19 masih akan ditentukan, namun induksi antibodi yang kuat mendukung penggunaan darurat sebagai booster heterolog di China.
Uji coba fase 3 internasional yang sedang berlangsung dengan melibatkan 28.000 partisipan akan mengungkap lebih lanjut tentang profil keamanan dari AWcorna, demikian dikatakan pada peneliti.
Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022