Jakarta (ANTARA) - Akademisi dan asosiasi konsumen produk tembakau alternatif menanggapi tudingan yang beredar bahwa produk inovasi tersebut berkontribusi besar terhadap masalah lingkungan.
Mengutip dari siaran pers, Jumat, faktanya, produk tembakau alternatif justru memiliki dampak yang sangat minim terhadap udara sekitar dan masyarakat yang berada di sekitar pengguna. Dosen Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sekaligus ahli toksikologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Shoim Hidayat menjelaskan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, memiliki dampak yang sangat minim terhadap polusi udara.
Sebab, menurut dia, penggunaan produk tersebut menerapkan sistem pemanasan, sehingga hasil dari pemakaian produk tersebut berupa aerosol (uap) yang cepat melebur dengan udara.
“Sangat keliru jika produk tembakau alternatif dianggap sebagai salah satu sumber masalah lingkungan seperti informasi yang tengah berkembang di masyarakat selama ini. Penggunaan dari produk tembakau alternatif berupa uap, bukan asap seperti pada rokok, sehingga memiliki dampak yang sangat kecil bagi polusi udara dan orang-orang di sekitar pengguna,” kata Shoim.
Shoim meneruskan dengan proses pemanasan, proses dekomposisi termal atau termolisi yang terjadi hanya penguapan, sehingga turut mengurangi zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya (Harmful and Potentially Harmful Constituents/HPHC) yang dihasilkan oleh produk tembakau alternatif.
Senyawa yang terdapat pada uap produk tembakau alternatif hanya sekitar 80 jenis, jauh lebih rendah dibandingkan dengan senyawa dalam asap rokok yang mencapai 5.000-an, termasuk senyawa toksik dan senyawa karsinogenik.
“Tidak hanya berkontribusi minim terhadap masalah lingkungan, produk ini juga mampu mengurangi risiko kesehatan bagi penggunanya jika dibandingkan dengan terus merokok. Jadi, sangat disayangkan apabila informasi yang keliru terhadap produk tembakau alternatif terus beredar di masyarakat sehingga potensi manfaat dari produk ini semakin sulit dimaksimalkan oleh perokok dewasa,” katanya.
Dengan fakta-fakta dan hasil kajian ilmiah yang tersedia mengenai produk tembakau alternatif, Shoim berharap pemerintah dan pihak terkait dapat menyampaikan informasi akurat mengenai produk ini kepada publik.
“Poin penting yang harus disampaikan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan kepada publik bahwa produk ini bukan sumber masalah lingkungan, terutama polusi udara. Produk ini layak dikedepankan sebagai alternatif bagi perokok dewasa yang ingin beralih dari kebiasaannya,” tegas Shoim.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan. Berdasarkan pengalamannya sebagai perokok dewasa yang beralih ke produk tembakau alternatif, produk ini tidak menghasilkan residu berupa asap, abu, maupun puntung seperti pada rokok. Oleh sebab itu, sangat minim orang yang komplain saat dirinya tengah menggunakan produk tembakau alternatif.
“Pada awal saya menggunakan rokok elektrik, tentu ada komplain dari orang sekitar karena masih dianggap sesuatu yang baru. Namun, sekarang sudah berbeda,” kata Paido.
Oleh sebab itu, Paido sangat menyayangkan apabila masih ada anggapan bahwa produk ini merupakan sumber masalah baru bagi lingkungan, seperti polusi udara.
Baca juga: Produk alternatif jadi pilihan populer perokok dewasa di negara maju
Baca juga: Asosiasi vape sebut produk alternatif lebih ramah lingkungan
Baca juga: Regulasi tembakau alternatif beri manfaat untuk industri & pemerintah
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022