"Kegiatan ini dilakukan agar mereka memiliki kesiapan dan tetap berpikir positif dalam suasana gembira menghadapi masa pensiun," kata Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenpora RI Nadiah Zainudin Amali dalam keterangan resminya, Jumat.
Menurut dia, purnabakti atau pensiun dapat diartikan sebagai masa perubahan, di mana mengubah kebiasaan dalam hidup bukanlah persoalan mudah. Untuk itu semuanya harus dipersiapkan termasuk dalam menyiapkan ketrampilan lain.
"Purnabakti bukanlah akhir dari perjalanan kehidupan melainkan masa dimana berhenti sejenak dari rutinitas pekerjaan kantor sehari-hari untuk kemudian memasuki tahapan tujuan kehidupan yang lebih hakiki, baik untuk keluarga maupun kehidupan sosial," katanya menambahkan.
Di masa purnabakti ini para peserta dapat menciptakan episode baru yang lebih berwarna, lebih dinamis, sehat dan lebih bahagia ke depannya.
"Pengabdian, dedikasi dan kerja keras bapak ibu telah membuahkan hasil, semua karya dan karsa telah menjadi ibadah sehingga menciptakan masa purna bakti terbaik," urai Nadiah Amali.
Sebelumnya, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Sri Wahyuni menyampaikan rasa bangga, pasalnya acara pembekalan ini dihadiri Ibu Menpora Nadiah Amali selaku penasehat DWP Kemenpora.
"Acara ini dihadiri 22 pegawai, 8 orang di antaranya sudah lebih dari 20 tahun mengabdi di Kemenpora, ada juga yang lebih dari 30 tahun. Ada juga yang menjelang purnabakti," kata Sri Wahyuni.
Pembekalan ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya seperti motivator Purwanto Edi, konsultan bisnis dan keuangan Rizka Assaf serta motivator spiritual Ridrid Karana.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022