Semarang (ANTARA News) - Tidak pernah dibayangkan sebelumnya seorang Presiden Indonesia akan datang dan menyapa warga Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Karena itu ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu tiba di Perumahan Puri Dinar Mas, Rabu pukul 10.00 WIB, ribuan warga menyambut gembira. Sejak pagi ribuan warga memadati sekitar lokasi tempat Kepala Negara meresmikan 100.000 rumah sehat sederhana di Perumahan Puri Dinar Mas. Presiden sendiri pada awal sambutannya menyatakan gembira karena mendapat sambutan hangat warga Semarang, termasuk ribuan siswa di Kota Semarang yang berjajar di sepanjang jalan untuk menyapa Kepala Negara. Presiden Yudhoyono memang membalas keramahan dan menunjukkan kehangatannya dengan membuka dua kaca mobil belakang untuk menyapa rakyatnya. Melalui kaca jendela yang terbuka ini pula rakyat yang menyambutnya bisa melihat dengan jelas wajah Presiden dan Ibu Ani. "Saya tidak menyangka bisa melihat Pak Presiden dan Ibu Presiden dari jarak dekat. Saya sangat gembira," kata seorang ibu yang menggendong anak berusia setahun, di depan kantor pamasaran Puri Dinar Mas ketika melihat Presiden akan memasuki mobil untuk meninggalkan lokasi peresmian rumah. "Sungguh ini berkah sekaligus sejarah bagi warga Meteseh, karena baru pertama kali Meteseh dikunjungi seorang Presiden," kata Sujadi, Direktur Utama PT Ajisaka, pengembang Puri Dinar Mas yang juga Ketua REI Jateng. Sebelum di Meteseh dibangun perumahan pada 1989 oleh PT Semarang Jaya Metro (Perumahan Bukit Kencana Jaya), Meteseh merupakan daerah yang agak terisolasi di Kota Semarang. Kemenangan partai politik tertentu dalam beberapa kali Pemilu di zaman Orde Baru, diduga menjadi penyebab penguasa Kota Semarang kala itu membiarkan Meteseh tertinggal dari daerah lain di Ibu Kota Jateng ini. Salah satu akses jalan tak beraspal dari Mangunharjo menuju Meteseh hingga tahun 1990-an masih dijadikan tempat pembuangan akhir, sebelum akhirnya ditutup kemudian jalan dipermulus aspal "hotmix". Isolasi terus dibuka setelah pengembang meluaskan area pembangunan perumahan ke Meteseh setelah 1990. Kini ada dua pengembang besar yang membangun perumahan di kelurahan ini, yang secara erlahan ikut membuka akses menuju Meteseh lebih terbuka dan infrastrukturnya mulai membaik. Pada tahun 1990-an, sebagian besar penduduk dewasa Meteseh masih mengandalkan pertanian, namun seiring dengan terbukanya akses ke beberapa sentra industri di Semarang, penduduk Meteseh kini banyak yang bekerja di sektor industri dan perdagangan, termasuk kaum perempuan muda. Kedatangan Presiden di Meteseh juga membawa berkah lain, karena jalan menuju perumahan yang sebelumnya rusak berat, seminggu sebelumnya diperbaiki. (*)
Copyright © ANTARA 2006