London (ANTARA) - Konsumen dapat memperkirakan harga bahan bakar minyak di SPBU tetap tinggi hingga tahun depan karena gangguan pasokan minyak Rusia dan kilang kesulitan untuk memenuhi permintaan yang pulih dari pandemi, kata konsultan Wood Mackenzie.

Tekanan akan mereda pada paruh kedua tahun depan ketika beberapa kilang besar baru termasuk di Timur Tengah diperkirakan akan mulai beroperasi, kata WoodMac dalam sebuah laporannya pada Kamis (16/6/2022).

Untuk saat ini, rekor harga bensin dan solar di Amerika Serikat, Eropa dan di tempat lain telah mendinginkan permintaan minyak global sekitar 1 juta barel per hari (bph), sekitar satu persen dari permintaan global, menurut analis Wood Mackenzie Alan Gelder.

"Sistemnya terlihat sangat, sangat ketat sampai kapasitas (pemurnian) baru muncul," kata Gelder kepada Reuters.

Keuntungan yang diperoleh kilang dari penyulingan minyak mentah menjadi bahan bakar seperti bensin dan solar mencapai rekor tertinggi sekitar 30 dolar AS per barel, kata WoodMac.

Sanksi Barat terhadap minyak Rusia setelah invasinya ke Ukraina pada Februari telah menyebabkan produksi minyak mentah Rusia dan produksi kilang yang lebih rendah serta sangat mengganggu aliran minyak di seluruh dunia, mendorong harga minyak lebih tinggi.

Konsultan itu memperkirakan harga minyak mentah rata-rata sekitar 100 dolar AS per barel tahun depan dibandingkan dengan 110 dolar AS tahun ini. Kontrak acuan harga minyak mentah Brent saat ini mendekati 120 dolar AS per barel.

Tahun depan, rata-rata margin penyulingan global diperkirakan akan melampaui kisaran rata-rata lima tahun mereka, meskipun tidak sehebat 2022," kata Gelder.

Sektor penyulingan beroperasi semaksimal mungkin, dan memprioritaskan diesel pada khususnya, tetapi pasokan tetap tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan karena ekonomi terus pulih dari pandemi COVID-19, kata Gelder.

Ketegangan terutama dirasakan di pasar minyak diesel dan gas yang masih kekurangan pasokan sekitar 800.000 barel per hari, menurut angka WoodMac.

Lonjakan harga bahan bakar telah menekan anggaran rumah tangga karena biaya perjalanan meroket di banyak bagian dunia.

WoodMac memperkirakan sekitar 2,5 juta barel per hari kapasitas penyulingan baru akan dioperasikan selama tiga kuartal berikutnya, termasuk kilang baru Jizan 400.000 barel per hari di Arab Saudi, kilang minyak Dangote 650.000 barel per hari di Nigeria, kilang al-Zour 615.000 barel per hari di Kuwait, dan beberapa kilang di China.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022