Kita semua tidak menginginkan ada lagi perang
Jakarta (ANTARA News) - Politikus Inggris yang juga penggiat kemerdekaan untuk Palestina, George Galloway, mengatakan embargo minyak mentah yang dilakukan Amerika dan Uni Eropa terhadap Iran bisa memicu perang.
"Tindakan itu adalah tindakan bodoh yang bisa mendekatkan pada perang. Kita tidak menginginkan adanya perang lagi di dunia ini," kata George Galloway usai acara diskusi dialog internasional di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, tindakan yang diambil oleh Amerika dan sekutu itu merupakan tindakan berbahaya. Amerika, lanjut dia, harus memastikan dahulu pengayaan nuklir yang dilakukan Iran bukan untuk perdamaian baru melakukan embargo.
"Sejauh ini pengayaan Iran untuk perdamaian. Iran tidak mempunyai senjata nuklir, justru Israel yang banyak memilikinya. Namun Amerika Serikat sama sekali tidak mengusik Israel yang juga memiliki nuklir," terang dia.
Sebelumnya, George Galloway dikenal dengan kampanyenya menghentikan sanksi ekonomi atas Irak. George juga melakukan kampanye penghentian perang terhadap Irak pada 2003.
"Kita semua tidak menginginkan ada lagi perang," tegas dia.
Uni Eropa menyetujui embargo terhadap ekspor minyak Iran sebagai salah satu cara untuk menghentikan program nuklir Iran. Sebanyak 27 menlu Uni Eropa bertemu di Brussels pada Senin, membahas mengenai pelarangan impor minyak mentah Iran. Larangan itu mulai diberlakukan 1 Juli.
Iran telah menjual sekitar seperlima minyak mentah ke negara-negara Uni Eropa, dengan Yunani, Spanyol dan Italia pembeli utama, dengan volumenya mencapai 20 persen total ekspor minyak Iran.
(I025)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012