Nilai tukar mata uang rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Rabu sore menguat 100 poin ke posisi 8.900 per dolar AS setelah ditutup pada 9.000 per dolar AS pada hari sebelumnya.
Pengamat pasar uang Monex Investindo Futures Johanes Ginting mengatakan, beberapa kabar positif bagi pasar keuangan mendorong mata uang berisiko kembali menguat.
"Mata uang beresiko termasuk rupiah menguat terhadap dolar AS seiring cukup banyaknya kabar positif eksternal," ujarnya.
Ia mengemukakan, investor memperkirakan pertemuan Menkeu Eropa dalam membahas penanganan utang Yunani dapat menghasilkan suatu yang positif bagi pasar finansial global.
"Meski belum jelas hasilnya, pelaku pasar menilai positif bahwa pertemuan Menkeu Eropa yang membahas utang Yunani menemukan solusi," ucapnya.
Ia mengatakan, data AS yang segera dirilis pada pekan ini diperkirakan juga mencatatkan hasil yang positif. Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang akan dirilis Departemen Perdagangan pada 27 Januari mendatang diperkirakan tumbuh tiga persen pada tingkat tahunan di kuartal ke empat.
"Data AS lainnya diperkirakan juga akan memperlihatkan kenaikan seperti pada penjualan rumah. Setiap hasil positif dari data ekonomi AS akan membantu kelanjutan tren dalam beberapa pekan terakhir, dan yang pasti akan bermanfaat untuk mata uang berisiko," katanya.
Meski demikian, pelaku pasar juga harus tetap waspada karena sentimen di Eropa cukup cepat perubahannya dan tidak dapat diprediksi.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia Rabu tercatat mata uang rupiah bergerak melemah ke posisi Rp9.018 dibanding sebelumnya di posisi Rp8.985.
(KR-ZMF/S004)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012