Mekkah (ANTARA) - Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah kerja (Daker) Mekkah hingga saat ini telah merawat lima pasien yang sakit.
"Ada lima yang sudah mendapat perawatan di KKHI, satu sudah kembali ke kloter, empat butuh perawatan lebih lanjut," kata Kepala Seksi Kesehatan Daker Mekkah Imran Saleh di Mekkah, Kamis.
Dia menjelaskan, jamaah yang dirawat paling banyak karena dehidrasi dan adanya penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes. Satu pasien kanker serviks dan satu jamaah yang kakinya melepuh di Madinah yang dirawat lebih lanjut di Mekkah.
Sedangkan satu jamaah dirujuk ke RS King Faisal karena stroke. Menurut Imran, pasien punya penyakit diabetes dan hipertensi akibat aktivitas yang berat sehingga terserang stroke.
Baca juga: Tiga calon haji Aceh batal berangkat ke Tanah Suci karena sakit
Baca juga: Kemenag siapkan tiga rumah sakit untuk PCR calon haji Mataram
Imran menjelaskan bagi pasien yang dirujuk ke RS King Faisal, dokter KKHI melakukan kunjungan visitasi setiap hari untuk menjembatani pasien dengan dokter dan memastikan tindakan yang diterima pasien sesuai serta memberi dukungan moril agar cepat sembuh.
Sementara yang sudah kembali ke kloter adalah jamaah yang mengalami kaki melepuh di Madinah dan lanjut dirawat di Mekkah.
Dia mengatakan orang dengan hipertensi jika kelelahan maka memperberat komorbit yang dideritanya.
Begitu juga dengan orang yang stroke bisa disebabkan kurang minum dan kurang istirahat atau aktivitas berat.
Lebih lanjut, dia mengatakan pentingnya untuk minum karena cuaca panas di Arab Saudi yang berbeda dengan cuaca di Indonesia.
Jika cuaca panas di Indonesia akan berkeringat, sedangkan di Saudi cuaca panas tapi tidak berkeringat hanya terasa perih di kulit dan tidak terasa terjadi penguapan sehingga tanpa sadar mengalami dehidrasi.
"Jadi paling bagus adalah minum air, jangan tunggu sampai haus," kata Imran.*
Baca juga: Belum ada laporan jamaah haji Indonesia di Mekkah yang sakit
Baca juga: Sembilan calon haji embarkasi Solo tertunda berangkat karena sakit
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022