Film pembuka dan penutup sebisa mungkin kami memilih film yang kira-kira cocok buat penonton di Indonesia
Nauval mengatakan EoS bertujuan salah satunya ingin mencetak generasi baru perfilman Indonesia. Oleh sebab itu pihaknya tetap menghadirkan rangkaian kegiatan lainnya seperti Short Film Pitching Project (SFPP), workshop dengan pelaku film profesional dari Eropa, serta sesi tanya jawab dengan para sutradara film Eropa yang filmnya diputar.

“Jadi memang ada pertukaran informasi dan pertukaran pengetahuan dari yang lebih profesional yang di Eropa kepada pembuat film muda di Indonesia yang selalu terjadi setiap tahun, makanya program seperti ini kami jalankan secara terus-menerus,” kata Nauval.

Pada tahun ini, EoS akan menanyakan secara perdana kompilasi film pendek pemenang SFPP tahun lalu pada 19 Juni 2022 pukul 13.00 di GoetheHaus. Film-film tersebut juga akan diputar secara daring pada 20-30 Juni 2022.

Film pendek pemenang SFPP 2021 antara lain “Bibir Merah Siapa yang Punya” karya Pawadi Jihad dan Haris Supiandi (Pontianak), “Men and Their Birds” karya Andrew Kose dan Evi Cecilia (Jakarta), serta “What Ceti Does (Riwayat Ceti)” karya Azalia Muchransyah dan Adhi Anugroho (Bogor).

Selain itu, EoS juga akan menghadirkan sorotan seni bagi sutradara legendaris dari Italia, Federico Fellini. Program retrospektif bertajuk #Fellini102 ini akan menghadirkan pemutaran film-film klasiknya serta satu film dokumenter terkini tentang pembuatan filmnya, dan pameran yang menampilkan kerja visualnya. Program ini akan ditayangkan perdana di Pusat Kebudayaan Italia, Istituto Italiano di Cultura (IIC) pada 17 Juni 2022.

Baca juga: Film "Inang" dan "Horor Keliling" berpartisipasi di ajang BIFAN

Baca juga: Jakarta Film Week hadir kembali, digelar Oktober

Baca juga: "Triangle of Sadness" menangi Palme d'Or di Cannes

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022