... Penyelenggaraan pertemuan itu dalam rangka menghadapi tantangan pandemik penyakit baru yang muncul dan mengantisipasi penyakit lama yang memerlukan teknologi inovatif dan efektif untuk pencegahan...
Jakarta (ANTARA News) - Jika tiada aral melintang, pada akhir 2012, PT Bio Farma (Persero) akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan Puncak Tahunan Ke-13 Jaringan Negara-negara Berkembang Pembuat Vaksin(DCVM). Pertemuan itu akan digelar pada 31 Oktober - 2 November 2012, di Denpasar, Bali.
DCVMN adalah aliansi kesehatan strategis yang berbasis kesempurnaan capaian beberapa produsen vaksin di negara-negara berkembang mengembangkan vaksin berkualitas dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan di negara-negara berkembang.
Anggota DCVMN terdiri dari 26 produsen vaksin dari 14 negara. Penyelenggaraan pertemuan itu dalam rangka menghadapi tantangan pandemik penyakit baru yang muncul dan mengantisipasi penyakit lama yang memerlukan teknologi inovatif dan efektif untuk pencegahan.
Dalam bisnis dan khasanah produksi vaksin, peran penelitian dan pengembangan berbasis riset sangat menentukan.
Penelitian dan pengembangan vaksin membutuhkan waktu selama 15 tahun sehingga Bio Farma memerlukan jalan pintas dengan mempercepat riset vaksin melalui sinergi Academic, Business dan Government (ABG).
"Langkah melalui jalan pintas itu dilakukan dengan menyelenggarakan kembali Forum Riset Vaksin Nasional (FVRN)," katanya.
FVRN merupakan program lanjutan dari Simposium Kemandirian Riset Vaksin Nasional pada tahun lalu yang menghasilkan sejumlah konsorsium untuk penelitian dan pengembangan masa depan seperti vaksin dengue, vaksin malaria, vaksin AIDS/HIV, vaksin Rotavirus, vaksin AI dan vaksin New TB.
Konsorsium itu terdiri dari beberapa orang yang berasal dari berbagai universitas dan lembaga penelitian baik dalam maupun luar negeri. Rencananya, FVRN akan diselenggarakan pada Agustus 2012 dalam rangka HUT Bio Farma ke-122 tahun.
Salah satu langkah Bio Farma mewujudkan perusahaan kelas dunia, adalah dengan mengirimkan vaksin ke 177 negara khususnya negara-negara berkembang dan memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.
Bio Farma juga menjalin beberapa kerjasama dalam menghasilkan sinergi untuk mendukung inovasi produk nasionak di bidang penelitian, pengembangan, transfer taknologi vaksin dengan perguruan tinggi nasional, lembaga litbangkes, pemerintah dan peneliti asing seperti JPRI, Virginia Tech, Lipotek, MCRI, Bionet, Biken dan IWATE. (adm)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012