Semarang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan bahwa ia, isteri dan kedua anaknya, pernah menempati rumah kecil selama 11 tahun, yaitu tipe 36 dan 70, namun menyatakan tetap merasa bahagia. "Selama 11 tahun saya duduki rumah yang kecil itu. Justru mendapat kebahagiaan," kata Presiden ketika memberi sambutan pada peresmian pembangunan 100.000 unit rumah di Semarang, Rabu. Yudhoyono menuturkan dalam kurun waktu 1974-1979 ia dan keluarga menempati rumah di bawah tipe-36, yaitu di asrama tentara di daerah Dayeuhkolot, Bandung. Kemudian selama enam tahun, yaitu pada 1980-1986, keluarga kecil Susilo Bambang Yudhoyono tinggal di rumah-rumah tipe 70 di sekitar wilayah Bandung, yaitu di daerah Manggahang, Bale Endah serta di Gunung Pohong, Cimahi. Ia juga menuturkan pernah menjadi pelanggan Bank Tabungan Negara (BTN), mengambil kredit kepemilikan rumah (KPR) T-70 di daerah Bekasi, Jawa Barat. "Alhamdulillah lunas dalam waktu 10 tahun. Terima Kasih BTN, terima kasih pengembang," kata Yudhoyono, ditimpali tepuk tangan dan senyum para undangan yang hadir. Di antara undangan yang hadir terlihat sejumlah pengembang, seperti Ciputra dan Enggartiasto Lukito. Namun Yudhoyono tidak merinci bagaimana "nasib" selanjutnya rumah tipe 70 hasil cicilan 10 tahun itu, apakah tetap dimiliki, dihibahkan, dikontrakkan, atau sudah dijual. Kebahagiaan, kata Presiden, tidak dapat diukur dengan besarnya rumah. Yang paling penting baginya adalah hubungan dekat antara ayah, ibu dan anak serta hubungan dengan keluarga dan tetangga dekat, yang menurut Yudhoyono saat ini sudah mulai luntur di masyarakat. "Ternyata interaksi-interaksi semacam itu, kasih sayang, kedekatan, caring and sharing (saling berbagi, red), saya lihat mulai luntur di berbagai komunitas di tanah air," ujar Yudhoyono menyayangkan. Akibatnya, Indonesia menjadi kering dari kasih sayang, harmoni, kedekatan dan persaudaraan. "Marilah kita mulai dari keluarga, dari rumah. Sekecil apa pun rumah, kalau ada jalinan kasih sayang tumbuh dan mekar dengan baik, kita taburkan di seluruh rakyat Indonesia," ajaknya. (*)
Copyright © ANTARA 2006