“Sebanyak 88 Prajurit Batalyon 10 Marinir diberangkatkan ke perbatasan laut wilayah barat, khususnya di pulau-pulau yang tidak berpenghuni. Prajurit Batalyon 10 ini akan mengamankan tiga pulau itu,” ujar Komandan Batalyon Infanteri Marinir 10/SBY, Letkol Mar Briand Iwan Prang usai pelepasan prajurit di Pelabuhan Batu Ampar, Batam Kepulauan Riau, Kamis.
Ketiga pulau yang ada di daerah perbatasan itu adalah Pulau Berhala, Pulau Nipah dan di Pulau Sekatung.
“Mereka sudah dilatih sebelumnya dalam pra tugas, diberi bekal supaya bisa menjalankan tugas di tempat yang ibaratnya batu karang saja sulit tumbuh. Tapi karena Marinir, kehormatan dan semangatnya membuat mereka bisa tumbuh dan bisa melaksanakan tugas,” katanya.
Baca juga: Jaga kedaulatan maritim, 11 kapal diturunkan Operasi Lancang Kuning
Baca juga: TNI Al Harus Perkuat Pertahanan di Kepri
Untuk lama penugasan, Briand menjelaskan bahwa di TNI biasanya penugasan itu lamanya sekitar 6 sampai 12 bulan.
“Jadi kami akan menunggu kapan mereka akan kembali di antara 6 bulan sampai 12 bulan itu,” ungkapnya.
Dia berpesan kepada seluruh prajurit agar dalam bertugas untuk saling menjaga kesatuan dan diri sendiri, sehingga bisa pulang dengan aman.
“Harapan saya semoga kami saling mendukung, karena memberangkatkan orang sebanyak 88 itu sepertinya sedikit. Tetapi kompleksitas yang harus dihadapi cukup banyak,” ucapnya.*
Baca juga: Personel Marinir TNI AL patroli patok perbatasan di Pulau Sebatik
Baca juga: Divisi II Kostrad Siapkan PPRC TNI Laut
Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022