Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (Gakeslab) menilai Indonesia masih di tahap awal dalam proses transformasi berbasis digital industri kesehatan.
Sekretaris Jenderal Gakeslab Indonesia Randy H Teguh dalam konferensi regional ACHEMA 2022 di Jakarta, Kamis, mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan untuk mulai melakukan transformasi digital di sektor kesehatan.
"Ini langkah positif ketimbang kita ketinggalan, kami juga mengapresiasi Kemenkes yang sudah menyiapkan blueprint dan digital transformation office untuk mendukung hal tersebut," katanya.
Randy menjelaskan, di tahap awal ini, Indonesia mengadopsi telemedicine dan data digital kesehatan.
Sayangnya, meski telemedicine jadi solusi yang cukup ampuh untuk meningkatkan layanan kesehatan, namun upaya itu dinilai belum mampu membangun industri 4.0 yang tengah digalakkan pemerintah.
Padahal data yang terkumpul bisa menjadi modal untuk bisa mulai membangun industri 4.0 di sektor kesehatan.
"Kalau bicara data, kita memang kesulitan karena scattered (berserakan) sekali. Saat ini kita tidak pernah tahu, berapa penduduk Jakarta, misalnya, yang hipertensi. Itu harus dikumpulkan datanya. Nah, ini baru tahap tersebut. Untuk industrinya, kita belum lihat bagaimana pemanfaatan data tersebut pada industri," katanya.
Menurut Randy, dengan konsep industri 4.0, data-data yang terkumpul sebenarnya tinggal diekstrak oleh industri agar industri bisa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Jadi kalau di Jakarta ada sekian profil hipertensi, industri bisa menyiapkan alat apa yang cocok. Itu yang harus dimanfaatkan datanya oleh industri supaya bisa menyesuaikan alat tensi meter seperti apa, bahan bakunya dari mana. Secara terdigitalisasi, data-data itu dipakai," lanjutnya.
Randy berharap, data-data yang dihimpun nantinya bisa jadi big data yang bisa disaring agar bisa dimanfaatkan industri.
Namun, ia mengingatkan data kesehatan tersebut dikhawatirkan hanya akan menguntungkan industri global alih-alih industri lokal.
"Maka perusahaan global harus jadi bagian dari ekosistem industri alat kesehatan dengan melakukan teknologi transfer, menguji fasilitas dan industri komponen atau bahan baku serta jadi rantai pasok global di Indonesia," ujar Randy.
Baca juga: Kemendag dorong pengusaha farmasi dan alkes gapai pasar ekspor
Baca juga: Pemerintah tingkatkan pengawasan arus barang komoditas alkes
Baca juga: Kemenkes: Industri belum memadai faktor Indonesia belum mandiri alkes
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022