“Kami melakukan sejumlah kegiatan dengan pemerintah dan ini salah satu contohnya. Kami juga menggelar sejumlah acara diskusi dengan panel-panel kecil seperti kelompok pemuda atau anggota-anggota pemerintahan,” katanya.
Jakarta (ANTARA) - Koordinator Residen Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia Valerie Julliand mengatakan bahwa Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang jatuh pada 5 Juni lalu, menjadi momentum penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan sebagai ketua G20 pada tahun ini.
“Hari ini sangat penting bagi Indonesia karena seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan saat berbicara soal lingkungan hidup, ini mencakup semua aspek, tak hanya di udara namun juga di laut dan lain sebagainya,” kata Julliand saat dijumpai dalam acara Celebrating Indonesia’s Inland Aquatic Biodiversity di Sekolah Alam Matoa di Depok, Jawa Barat, Kamis.
Julliand juga mengatakan bahwa sebagai anggota dan ketua G20 pada tahun 2022 ini, Indonesia memegang peran penting untuk menyuarakan keberlanjutan lingkungan melalui berbagai elemen masyarakat mulai dari pemerintahan hingga masyarakat sipil.
Dia menjelaskan bahwa peringatan hari-hari internasional seperti Hari Lingkungan Hidup Sedunia ditujukan untuk terus menggiring perhatian dunia terhadap isu-isu terkait. Adapun Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengangkat tema “Only One Earth” atau “Hanya Satu Bumi”.
PBB di Indonesia sendiri menggelar sejumlah kegiatan terkait peringatan Hari Lingkungan Sedunia, termasuk gelaran yang diselenggarakan di Sekolah Alam Matoa dimana pihaknya berinteraksi dengan anak-anak murid sekolah tersebut dan menggalakkan pentingnya menjaga biodiversitas laut.
Acara tersebut digelar dalam kerja sama dengan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Kami melakukan sejumlah kegiatan dengan pemerintah dan ini salah satu contohnya. Kami juga menggelar sejumlah acara diskusi dengan panel-panel kecil seperti kelompok pemuda atau anggota-anggota pemerintahan,” katanya.
Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022