Lebak (ANTARA News) - Banjir yang menimpa 23 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, sepekan lalu menghanyutkan sebanyak 238 ekor ternak milik masyarakat karena kandangnya berdekatan dengan bantaran sungai.
"Kami berharap pemerintah daerah memberikan bantuan kepada pemilik ternak yang hanyut diterjang banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Muklis di Rangkasbitung, Rabu.
Muklis mengatakan, dari 238 ekor ternak yang hanyut itu antara lain kerbau, sapi, kambing, dan unggas.
Semua ternak yang hanyut itu, lokasinya berada di tepi bantaran sungai.
Untuk itu, kata dia, pemilik kesulitan untuk menyelamatkan binatang peliharaanya karena luapan air sungai cukup deras.
"Saya yakin banjir yang menerjang sejumlah kecamatan cukup besar dan siklus 10 tahunan," katanya.
Menurut dia, bencana alam yang menimpa 23 kecamatan dan 77 desa serta 9.287 kepala keluarga.
Banjir juga merendamkan sebanyak 8.439 rumah dan sawah 3.383 hektare.
Bahkan, sawah seluas 1.233 hektare terancam puso dan gagal panen.
Selain itu juga kerusakan jembatan sebanyak 22 unit, 15 irigasi, 10 ruas jalan desa, 15 ruas jalan kabupaten dan 14 jembatan gantung.
Sarana pendidikan yang terendam 23 unit, 10 rusak berat, 3 masjid, dan tiga pondok pesantren.
"Kami berharap pemerintah kembali membangun sarana infrastuktur itu sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Ia menyebutkan, jumlah kerugian akibat banjir itu mencapai Rp69 miliar dan pemerintah daerah tidak mampu untuk melaksanakan pembangunan sarana infrastruktur akibat terbatasnya anggaran.
Karena itu, kata dia, pihaknya berharap pemerintah pusat dan provinsi bisa mengalokasikan dana untuk percepatan pembangunan.
"Kami merasa terbantu dengan adanya bantuan Menteri PDT sebesar Rp7,2 miliar dan PT Krakatau Steel yang membangun jembatan gantung senilai Rp1 miliar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso mengatakan, jumlah ternak yang hanyut itu sudah dilaporkan kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten dan berharap mereka dapat bantuan.
"Saat ini peternak sangat berharap adanya bantuan, baik berupa ternak maupun kompensasi uang," katanya. (ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012