Kami sudah melakukan program tanam sejuta pohon pala yang dilakukan oleh bupati terdahulu. Artinya kami serius soal pengembangan komoditas pala
Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kaimana, Papua Barat membuka ruang investasi di bidang perkebunan pala kepada pengusaha nasional maupun investor dari luar negeri guna mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.
Bupati Kaimana Freddy Thie di Manokwari, Kamis, mengatakan jajarannya menyambut baik rencana Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang akan mendatangan investor untuk mengelola perkebunan pala di Papua Barat.
Hal itu dikemukakan Bahlil saat Rapat Kerja Bidang Investasi dengan seluruh jajaran pemerintah daerah di Papua Barat bertempat di Hotel Swissbell, Manokwari, Rabu (15/6).
"Kami sudah melakukan program tanam sejuta pohon pala yang dilakukan oleh bupati terdahulu. Artinya kami serius soal pengembangan komoditas pala," kata Freddy.
Menurut Freddy, program tanam sejuta pohon pala akan terus dilanjutkan selama masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Hasbulla Furuada mengingat pala sudah menjadi komoditas unggulan di wilayah Kaimana dan beberapa kabupaten sekitar seperti Fakfak, dan Teluk Wondama.
Hingga kini, katanya, produksi pala masih dikelola langsung oleh masyarakat adat pemilik hutan di wilayah Kaimana.
Pemkab Kaimana berharap ke depan pengelolaan perkebunan pala tidak lagi bersifat tradisonal, namun dilakukan dalam skala besar dan modern sehingga memberikan manfaat dan nilai ekonomi yang lebih kepada masyarakat setempat.
"Harga pala dari tahun ke tahun sangat stabil, jika pengembangan dilakukan pada sektor tersebut saya yakin petani pala akan menjadi petani yang sukses," ujarnya.
Saat ini harga biji pala di Kaimana mencapai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram. Sedangkan harga jual bunga pala bisa mencapai Rp200 ribu per kilo gramnya.
Freddy optimistis pengembangan pala dalam skala besar di Kaimana akan didukung oleh masyarakat pemilik lahan mengingat keuntungan yang bisa diperoleh dari usaha perdagangan itu sangat menjanjikan dan mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat setempat.
"Dengan keuntungan penjualan produk pala yang sangat tinggi, tentu kami akan menerima dengan senang hati para investor yang datang ke Kaimana untuk melakukan pengembangan perkebunan pala," kata Freddy.
Baca juga: Warga Kufuriyai dan Manggera di Kaimana bangkitkan lagi Sasi Pala
Baca juga: HIPMI tawarkan investasi Rp 2 triliun pengembangan pala Papua Barat
Pewarta: Tri Adi Santoso
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022