Davos, Swiss (ANTARA News) - Para pemimpin bisnis dunia memperkirakan suram prospek ekonomi dunia, menurut sebuah survei kepada para kepala eksekutif internasional yang dirilis pada malam forum Davos.
Sebuah survei terhadap 1.258 bos oleh perusahaan akuntansi PricewaterhouseCoopers, waktunya bertepatan dengan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) dari elit bisnis global, ditemukan 48 persen memperkirakan penurunan ekonomi dan hanya 15 persen memperkirakan pertumbuhan, lapor AFP.
Para pemimpin bisnis Eropa adalah yang paling pesimis, di tengah kekhawatiran pemerintah tidak mampu mengatasi krisis utang mereka dan kekhawatiran tentang stabilitas pasar modal, perusahaan mengatakan pada pertemuan puncak di resor ski.
"Kepercayaan CEO jelas turun karena mereka berurusan dengan guncangan hingga resesi," kata Dennis Nally, ketua PwC International.
"CEO kecewa dengan jalannya perekonomian global dan kecepatan pemulihan. Optimisme yang telah dibangun dengan hati-hati sejak 2008 telah mulai surut."
Anehnya, meskipun ada kekhawatiran mereka tentang ekonomi dunia secara keseluruhan, sebagian besar bos-bos perusahaan yang disurvei memperkirakan perusahaan-perusahaan milik mereka meningkatkan pendapatan, bahkan meskipun kepercayaan turun tajam pada tahun lalu.
Sementara suram terdalam di negara-negara maju Eropa Barat, kepercayaan turun bahkan di negara-negara berkembang besar, yang banyak ahli perkirakan akan menjadi sumber pertumbuhan untuk seluruh dunia.
China diperkirakan mengalami penurunan terbesar dalam kepercayaan di kawasan Asia Pasifik, dengan hanya 51 persen CEO merasa "sangat yakin", turun dari 72 persen tahun lalu, dan di India percaya pertumbuhan pendapatan menurun dari 88 persen menjadi 55 persen.
Afrika adalah satu-satunya sumber optimisme. Sekitar 57 persen kepala eksekutif memperkirakan perusahaan mereka tumbuh, naik dari 50 persen pada 2010.
Forum Ekonomi Dunia adalah pertemuan tingkat tinggi lima-hari para pemimpin politik dan bisnis dunia yang dimulai pada Rabu di resor Davos, Swiss. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012