Banjarmasin (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, mengaku, pihaknya tak bisa mengendalikan permasalahan gas elpiji yang belakangan ini langka.
"Saya juga dibuat pusing Pertamina dan keluhan masyarakat terhadap kelangkaan elpiji. Saya juga tak bisa berbuat banyak untuk mengatasi masalah elpiji," tandasnya usai rapat paripurna DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Selasa.
Menurut Gubernur Kalsel dua periode tersebut, kewenangan distribusi dan tata kelola elpiji itu, sepenuhnya menjadi otoritas pihak Pertamina.
"Sedangkan hubungan Pertamina dengan pemerintah daerah hanya bersifat hubungan kerja. Karenanya, pemerintah daerah cuma bisa meminta dan berharap agar penyaluran dan pemasaran elpiji benar-benar dilakukan secara baik, jangan menjadi beban masyarakat," lanjutnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga sudah beberapa kali menggelar pertemuan dengan Pertamina untuk membicarakan masalah elpiji dan bahan bakar minyak (BBM), namun sampai saat ini tak banyak memberikan perubahan.
"Padahal kita berharap dari pertemuan dengan Pertamina tersebut banyak memberikan perubahan, seperti elpiji mudah didapat dengan harga murah atau subsidi bagi masyarakat," ujarnya didampingi Karo Humas Pemprov setempat Hermansyah.
Hal lain yang menambah keluhan masyarakat, masalah minyak tanah bersubsidi yang juga mulai menghilang, sehingga harga jenis BBM tersebut belakangan ini mencapai Rp9.000 per liter.
"Kita sudah ajukan perkiraan kebutuhan berbagai jenis BBM untuk tahun 2012 yang disesuikan dengan pertambahan kendaraan bermotor serta keperluan lainnya. Semoga jatah untuk Kalsel tidak kurang dari pengajuan tersebut," kata Rudy Ariffin.
Namun orang nomor satu di jajaran Pemprov Kalsel tersebut lupa perkiraan kebutuhan BBM di provinsinya, yang pertambahan sepeda motor per bulan mencapai 10.000 unit, sesuai data Samsat Banjarmasin.
Sementara itu, Ketua Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalsel, Puar Junaidi, menyatakan, komisinya akan mengundang Pertamina dalam pekan ini.
"Insya Allah pekan ini kami undang Pertamina untuk mendengarkan masalah BBM yang belakangan semakin menjadi keluhan masyarakat," tandas Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebut.
"Kita berharap, dalam pertemuan dengan Pertamina itu nanti ada solusi terhadap permasalahan BBM di Kalsel termasuk masalah elpiji," kata Puar. (SHN/A027)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012