Jakarta (ANTARA News) - Haji--ibadah tahunan yang besar yang Allah syariatkan bagi para hamba-Nya--mempunyai berbagai manfaat yang besar dan tujuan yang besar pula, yang membawa kebaikan di dunia dan akhirat.

Di antara hikmah ibadah haji ini adalah:
1. Mengikhlaskan Seluruh Ibadah
Beribadah semata-mata untuk Allah Subhanahu wa taala dan menghadapkan hati kepada-Nya dengan keyakinan bahwa tidak ada yang diibadahi dengan haq, kecuali Dia dan bahwa Dia adalah satu-satunya pemilik nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya dan tidak ada tandingan-Nya.

2. Mendapat Ampunan Dosa-Dosa dan Balasan Jannah
Sesungguhnya barang siapa mendatangi Kakbah, kemudian menunaikan haji atau umrah dengan baik, tanpa rafats dan fusuuq serta dengan ikhlas karena Allah Swt. semata, niscaya Allah Swt. mengampuni dosa-dosanya dan menuliskan jannah baginya. Dan, hal inilah yang didambakan oleh setiap mukmin dan mukminah, yaitu meraih keberuntungan berupa jannah dan selamat dari neraka.

3. Menyambut Seruan Nabi Ibrahima Alaihi Salam
Nabi Ibrahim a.s. telah menyerukan (agar berhaji) kepada manusia. Dan, Allah Swt. menjadikan siapa saja yang Dia kehendaki (untuk bisa) mendengar seruan Nabi Ibrahim a.s. tersebut dan menyambutnya. Hal itu berlangsung semenjak zaman Nabi Ibrahim a.s. hingga sekarang.

4. Menyaksikan Berbagai Manfaat bagi Kaum Muslimin
Allah Swt. berfirman : "Agar supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka." [Al-Hajj : 28]
Alah Swt. menyebutkan manfaat-manfaat dengan muthlaq (secara umum tanpa ikatan) dan mubham (tanpa penjelasan) karena banyaknya dan besarnya menafaat-manfaat yang segera terjadi dan nanti akan terjadi, baik duniawi maupun ukhrawi.
Di antara yang terbesar adalah menyaksikan tauhid-Nya, yakni mereka beribadah kepada Allah Swt. semata-mata. Mereka datang dengan niat mencari wajah-Nya yang mulia bukan karena ria (dilihat orang lain) dan juga bukan karena sumah (dibicarakan orang lain). Bahkan, mereka betauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta mengikrarkan (tauhid) di antara hamba-hamba-Nya, dan saling menasihati di antara orang-orang yang datang (berhaji dan sebagainya,-pent) tentangnya (tauhid).
Mereka tawaf mengelilingi Kakbah, mengagungkan-Nya, menjalankan salat di rumah-Nya, memohon karunia-Nya, berdoa supaya ibadah haji mereka diterima, dosa-dosa mereka diampuni, dikembalikan dengan selamat ke negara masing-masing dan diberi anugerah kembali lagi untuk berdoa dan merendah diri kepda-Nya.

5. Saling Mengenal dan Saling Menasihati
Di antara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal dan saling berwasiat dan menasihati dengan al-haq. Mereka datang dari segala penjuru, dari barat, timur, selatan, dan utara Mekah, berkumpul di rumah Allah Swt. yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina, dan di Mekah. Mereka saling mengenal, saling menasihati, sebagian mengajari yang lain, membimbing, menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, salat, zakat, maslahat bimbingan, pengarahan, dan dakwah ke jalan Allah.

6. Mempelajari Agama Allah
Di antara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari agama Allah di lingkungan rumah Allah yang tua, dan di lingkungan Masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta memberi peringatan tentang apa yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji, umrah, dan lainnya. Dengan demikian, mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu.
Seorang muslim diperintahkan untuk belajar, bagaimanapun (keadaannya) dia, di mana saja dan kapan saja. Akan tetapi, di lingkungan rumah Allah yang tua, urusan ini (belajar agama) lebih penting dan mendesak.

7. Menyebarkan Ilmu
Di antara manfaat haji adalah menyebarkan ilmu kepada saudara-saudaranya yang melaksanakan ibadah haji dan teman-temannya seperjalanan, yang di mobil, di pesawat terbang, di tenda, di Mekah, dan di segala tempat. Ini adalah kesempatan yang Allah Swt.  anugerahkan. Engkau bisa menyebarkan ilmu-mu dan menjelaskan apa yang engkau miliki, akan tetapi haruslah dengan apa yang engkau ketahui berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah dan istimbath ahli ilmu dari keduanya. Bukan dari kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang dari Al-Kitab dan As-Sunnah.

8. Memperbanyak Ketaatan
Di antara manfaat haji adalah memperbanyak salat dan tawaf, sebagaimana firman Allah Swt.:
"Artinya : Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka; hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka berthawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka’bah)” [Al-Hajj : 29]
Maka, disyariatkan bagi orang yang menjalankan haji dan umrah untuk memperbanyak tawaf semampunya dan memperbanyak shalat di Tanah Haram. Oleh karena itu, perbanyaklah salat, qira’atul quran, tasbih, tahlil, zikir. Juga perbanyaklah amar makruf nahi mungkar dan dakwah kepada jalan Allah Swt. di mana banyak orang berkumpul dari Afrika, Eropa, Amerika, Asia, dan lainnya. Maka, wajib bagi mereka untuk mempergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

9. Menunaikan Nazar
Nazar itu sebaiknya tidak dilakukan. Akan tetapi, seandainya seseorang telah bernazar untuk melakukan ketaatan, wajib baginya untuk memenuhinya.
Rasulullah saw. bersabda:
"Artinya : Barang siapa bernazar untuk mentaati Allah, maka hendaklah dia mentaati-Nya." [H.R. Bukhari]
Maka, apabila seseorang bernazar di Tanah Haram ini berupa salat, tawaf, ataupun ibadah lainnya, maka wajib baginya untuk menunaikannya di Tanah Haram ini.

10. Memperbanyak Zikir kepada Allah
Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak zikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun bebaring, dengan tasbih (ucapan Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil (ucapan Laa ilaaha ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa quwata illa billah).

11. Berdoa kepada-Nya
Di antara manfaat haji, hendaknya bersungguh-sungguh merendahkan diri dan terus-menerus berdoa kepada Allah Swt.: agar Dia menerima amal, membereskan hati, dan perbuatan; agar Dia menolong untuk mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya; agar Dia menolong untuk menunaikan kewajiban dengan sifat yang Dia ridai serta agar Dia menolong untuk berbuat baik kepada hamba-hamba-Nya.

12. Menunaikan Manasik dengan Sebaik-baiknya
Di antara manfaat haji, hendaknya melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, dengan sebaik-baiknya dan seikhlas mungkin, baik sewaktu melakukan tawaf, sai, wukuf di Arafah, berada di Muzdalifah, melempar jumrah, maupun sewaktu salat, qira’atul quran, berzikir, dan berdoa. Juga hendaknya mengupayakannya dengan kosentrasi dan ikhlas.

13. Menyembelih Kurban
Di antara manfaat haji adalah menyembelih (binatang) kurban, baik yang wajib tatkala berihram tammatu dan qiran maupun tidak wajib, yaitu untuk taqarrub kepada Allah Swt.
Sewaktu haji wada’ Rasulullah saw. telah berkurban 100 ekor binatang. Para sahabat juga menyembelih kurban. Kurban itu adalah suatu ibadah karena daging kurban dibagikan kepada orang-orang miskin dan yang membutuhkan pada hari-hari Mina dan lainnya.
Demikianlah sebagian hikmah dari ibadah haji (rukun Islam yang kelima) mudah-mudahan kita bisa mengambil manfaatnya, dan senantiasa diberi petunjuk dari Allah Swt., serta diberi kemudahan untuk menunaikannya. Amin. (Selesai)

Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2012