pengibaran Sang Saka Merah Putih di puncak Gunung Agung untuk memperingati HUT Ke-382 Kota AmlapuraDenpasar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem dan memastikan jalur pendakian Gunung Agung aman untuk digunakan kembali oleh warga dan wisatawan setelah pihak tersebut mengecek langsung ke lokasi dari titik awal pendakian sampai puncak.
Oleh karena itu, otoritas setempat berharap pariwisata di Karangasem, khususnya di Gunung Agung, kembali bangkit dan menarik kunjungan wisatawan.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Karangasem I Wayan Pika Wiadnya lewat pesan tertulisnya yang diterima di Denpasar, Rabu, menyampaikan pihaknya bersama Sekretariat Daerah Kabupaten Karangasem, Dinas Budaya dan Pariwisata Karangasem, serta komunitas pendaki dan relawan, turun langsung ke lokasi pendakian dan mendaki sampai puncak melalui Pura Pasar Agung.
“Kegiatan itu bertujuan memastikan keamanan jalur pendakian Gunung Agung dan mempromosikan pariwisata di Karangasem pascaerupsi (Gunung Agung) pada 2017,” kata Wayan Pika.
Baca juga: BPBD Karangasem jaga ketat jalur "tikus" bagi pendaki ke Gunung Agung
Baca juga: Gunung Agung Ditutup bagi Pendakian
Ia menjelaskan rangkaian acara pendakian berlangsung pada Senin (13/6) malam dan berakhir pada Selasa (14/6). Kegiatan itu, yang diikuti oleh 44 peserta, diawali dengan berdoa/sembahyang bersama di Pura Pasar Agung.
Pura Pasar Agung merupakan salah satu titik awal pendakian Gunung Agung selain Pura Agung Besakih.
Usai berdoa dan beristirahat di Pura Pasar Agung, Wayan Pika menyampaikan para peserta mulai mendaki pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 WITA setelah mendengar arahan dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Rombongan pendaki, yang dipimpin oleh Agung Bawa, kemudian berhasil mencapai puncak Gunung Agung pada pukul 08.00 WITA. Peserta lanjut sembahyang di puncak Gunung Agung, yang merupakan tempat suci bagi masyarakat Bali.
Pika menambahkan tidak hanya sembahyang, para pendaki juga mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di puncak Gunung Agung.
“Pengibaran Sang Saka Merah Putih di puncak Gunung Agung untuk memperingati HUT Ke-382 Kota Amlapura yang saat ini digelar dengan tema Udhaka Anjali Kerthi,” kata Wayan Pika.
Baca juga: Hasto Kristiyanto mendaki Gunung Agung menjelang pergantian tahun
Ia menjelaskan rangkaian acara pendakian berlangsung pada Senin (13/6) malam dan berakhir pada Selasa (14/6). Kegiatan itu, yang diikuti oleh 44 peserta, diawali dengan berdoa/sembahyang bersama di Pura Pasar Agung.
Pura Pasar Agung merupakan salah satu titik awal pendakian Gunung Agung selain Pura Agung Besakih.
Usai berdoa dan beristirahat di Pura Pasar Agung, Wayan Pika menyampaikan para peserta mulai mendaki pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 WITA setelah mendengar arahan dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Rombongan pendaki, yang dipimpin oleh Agung Bawa, kemudian berhasil mencapai puncak Gunung Agung pada pukul 08.00 WITA. Peserta lanjut sembahyang di puncak Gunung Agung, yang merupakan tempat suci bagi masyarakat Bali.
Pika menambahkan tidak hanya sembahyang, para pendaki juga mengibarkan Bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di puncak Gunung Agung.
“Pengibaran Sang Saka Merah Putih di puncak Gunung Agung untuk memperingati HUT Ke-382 Kota Amlapura yang saat ini digelar dengan tema Udhaka Anjali Kerthi,” kata Wayan Pika.
Baca juga: Hasto Kristiyanto mendaki Gunung Agung menjelang pergantian tahun
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi pendaki cedera saat naik Gunung Agung
Baca juga: Basarnas Bali cari dua pendaki Gunung Agung tersesat
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022