Kota Bogor (ANTARA) - Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terdiri atas 198 mahasiswa kedokteran hewan untuk membantu tenaga medis memastikan persiapan sapi, kambing dan domba menjelang Idul Adha 1443 Hijriah di wilayah Jabodebek.

Ketua Satgas Pengendalian PMK IPB yang juga Dekan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut tersebut, Prof Deni Noviana dalam jumpa pers di Kafe Taman Koleksi IPB di Kota Bogor, Rabu, mengatakan, ratusan mahasiswa kedokteran hewan itu sudah terbiasa melakukan pemantauan kesehatan hewan, sehingga diharapkan dapat membantu pengendalian PMK bagi pemerintah.

"Jadi yang pertama mereka sebelum ke lapangan akan diberikan pelatihan dulu. Pelatihannya biasanya sekitar dua hari, bagaimana mereka terbiasa, mereka sih sebenarnya sudah terbiasa. Tapi tetap ada pelatihan dulu, setelah itu diterjunkan ke lapangan H-1," katanya.

Baca juga: Penyakit mulut dan kuku di Kota Tangerang lebih dari 500 kasus

Prof Deni menyampaikan, 198 mahasiswa kedokteran hewan yang akan membantu pengendalian PMK di Jakarta, Kota dan Kabupaten Bogor, Depok dan Kota serta Kabupaten Bekasi itu melakukan pemeriksaan klinis kesehatan hewan menjelang hari H Idul Kurban.

Selanjutnya pada hari H, bersama-sama tim pemantauan PMK dari pemerintah daerah, tim Satgas Pengendalian PMK IPB juga akan ikut penyembelihan hewan kurban.

Baca juga: Wakil Mentan: Pemerintah percepat pengendalian PMK

Mereka juga akan memeriksa kelayakan daging dari hewan kurban yang baru saja dipotong, termasuk jeroan seperti hati dan lain-lain.

"Setelah itu, jika dipastikan ada yang kurang baik itu biasanya disampaikan ke pengurus DKM kemudian nanti harus dipisahkan. Kalau dagingnya yang baik tentu bisa didistribusikan," ungkap Prof Deni.

Baca juga: Pusvetma bersama tim pakar siap produksi vaksin cegah PMK ternak

Menurut Prof Deni, Satgas Pengendalian IPB bisa ditempatkan selama dua hari pada Hari Raya Idul Adha di daerah yang melaksanakan penyembelihan tidak hanya pada hari H.

Mereka akan menyebar bukan hanya di rumah potong hewan (RPH), tetapi juga di masjid-masjid dan lokasi penyembelihan di lingkungan warga.

Baca juga: BRIN dukung pengendalian penularan penyakit mulut dan kuku pada ternak

Bukan di RPH, tapi kan pasti ada yang menyembelih di luar RPH. Jadi karena itu kita menugaskan mereka ke lapang, di masjid tertentu biasanya ada penyembelihan," jelasnya.

Baca juga: Peternak di Jakut terima pembinaan terkait pemeriksaan hewan

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022