Kami sengaja menggunakan bahan laminasi bambu, karena bahan dari kayu semakin sulit dicari dan harganya pun mahal, tapi kami masih menggunakan teknologi laminasi bambu pada tempat duduk penumpang dan dayung,"

Surabaya (ANTARA News) - Tim "Maritime Challenge" (MC) ITS Surabaya meluncurkan kapal "Merdeka" generasi ketiga yang dinamakan "Rojo Segoro" untuk persiapan mengikuti ajang bahari internasional bertajuk "Atlantic Challenge 2012" di Bantry, Irlandia, pada 21-31 Juli 2012.

Peluncuran kapal "Rojo Segoro" itu dilaksanakan oleh Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Timur (Kasarmatim) Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo, Pembantu Rektor (PR) I ITS Prof Herman Sasongko, dan sejumlah instansi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Surabaya, BNI, PT SIER, PAI, dan Jotun di Markas Koarmatim, Surabaya, Selasa.

"Peluncuran itu menandai pengerjaan kapal Rojo Segoro itu sudah hampir selesai dan tinggal beberapa komponen saja, sehingga kapal itu sudah siap untuk mengikuti lomba kebaharian tingkat dunia di Irlandia," kata Pembina Tim MC ITS Prof Daniel M Rosyid.

Ia menegaskan bahwa keterlibatan tim ITS dalam ajang kelautan internasional itu merupakan yang ke-enam kalinya dengan tiga kapal karya mahasiswa, yakni Merdeka (Merdeka I), Garuda Nusantara (Merdeka II), dan Rojo Segoro (Merdeka III), bahkan kapal Merdeka generasi ketiga lebih ringan.

"Rojo Segoro sebagai kapal generasi ketiga memang lebih ringan, karena menggunakan tempat duduk dari laminasi bambu dan dayung juga terbuat dari bambu, sehingga tarikan kapal terasa lebih ringan. Doakan saja dapat berprestasi dengan meraih Spirit of Challenge," katanya.

Sementara itu, pimpinan proyek (pimpro) `Wooden Sailing Boat` (perahu kayu berlayar) untuk MC ITS, Sufian Imam Wahidi, menjelaskan pihaknya membuat Kapal Merdeka III (Rojo Segoro) sejak Maret 2011 dengan teknologi laminasi bambu, namun juga ada enam jenis kayu yakni jati, kamper waru, merbau, pinus, dan mahoni.

"Tim `Wooden Sailing Boat Project` beranggotakan 12 mahasiswa itu mengerjakan Kapal Merdeka III yang panjangnya 12 meter, lebar 2,1 meter, dan ketinggian 0,76 meter selama 10 bulan lebih sejak Maret 2011 hingga Januari 2012 dengan dana Rp220 juta," katanya.

Didampingi seniornya dari tim MC 2010, Arifin Gustian Pramoko, mahasiswa Teknik Perkapalan ITS angkatan 2008 itu mengatakan kapal "Rojo Segoro" itu menggunakan bahan laminasi bambu dengan 30 persen bahan dari bambu.

"Kami sengaja menggunakan bahan laminasi bambu, karena bahan dari kayu semakin sulit dicari dan harganya pun mahal, tapi kami masih menggunakan teknologi laminasi bambu pada tempat duduk penumpang dan dayung," katanya.

Menurut dia, penggunaan bambu sebagai bahan baku utama itu tidak menutup kemungkinan akan dilakukan di masa depan, karena kekuatannya sudah teruji, bahkan mahasiswa Teknik Perkapalan ITS sudah membuktikan dalam tesis.

"Apalagi, laminasi bambu itu secara teknis akan lebih stabil untuk layar, tapi untuk juara umum agaknya berat, karena kami secara fisik juga kalah dari peserta lain, namun kami ingin meraih penghargaan Spirit of Challenge seperti yang kami raih pada tahun 2002 dan 2004.

Tim MC ITS merupakan satu-satunya wakil dari Asia Pasifik yang sudah mengikuti ajang bahari internasional itu sejak 2002. Tahun 2002 menggunakan Kapal Merdeka I untuk berlaga pada Atlantic Challenge di AS dengan meraih penghargaan sebagai kapal tercantik dan tropi Spirit Challenge sebagai tim yang sportif dan memiliki spirit.

Setelah itu, tahun 2004 berlaga di Prancis, tahun 2006 di Italia, tahun 2008 di Finlandia, dan tahun 2010 di Kanada. Di Italia itu, tim MC membawa misi budaya dengan mengenalkan kapal tradisional `Gole`an` dari Madura. Untuk tahun 2010, tim MC menggunakan Kapal Merdeka II yang diberi nama Kapal "Garuda Nusantara" yang akhirnya menjadi kapal percontohan dalam berbagai workshop di AS.
(E011)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012