Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Pemain Sepak bola Profesional Indonesia (APPI) yang berdiri pada Mei 2008 lalu itu akan menjadi wadah yang kuat untuk melindungi hak-hak dari karir pemain sepak bola profesional selama bermain di Indonesia, kata Presiden APPI, Vennard Hutabarat di Jakarta, Kamis. "Suatu hal yang membanggakan bahwa APPI telah memiliki lesensi internasional melalui FIFPro (Federasi Pemain Profesional Dunia)," kata Vennard dalam acara peluncuran APPI yang dihadiri Ketua FIFPro Asia Brendan Schwab, pemain Australia Craig Moore dan Eugene Galekovic, pemain Timnas Erol Iba, pemain Pelita Jaya asal Brazil Christiano Lopes dan Ketua Badan Liga Indonesia (BLI) Joko Driyono. Ia mengatakan, pihaknya saat ini telah memiliki anggota sebanyak 247 pemain. "Memang awalnya pembentukan masih ada rasa takut pemain untuk bergabung apalagi berkaitan dengan klub. Namun banyak juga yang menyambut baik wadah ini," katanya. Memang, menurut dia, saat ini di Indonesia, permasalahan banyak menyangkut kontrak kerja pemain dengan klubnya dan tak ada tempat untuk mengadu. Pengangkatan APPI sebagai organisasi FIFPro ini berlangsung di Santiago, Chile pada November 2008 lalu. Untuk negara maju sepak bola seperti Argentina, Brazil, Italia dan Inggris sudah memiliki organisasi pemain yang kuta dan dinamis. Sedang di kawasan Asia, ada Jepang dan Australia. Sementara Ketua FIFPro Asia Brendan Schwab yang juga ketua Asosiasi Pemain Profesional Asutralia menyatakan permasalah hampir sama dengan yang terjadi di Indonesia seperti masalah kontrak pemain dengan klub. Sejak 15 tahun berdirinya wadaha pemain profesional ini di Australia telah tercatat 1000 kasus. Sedang menyangkut kepentingan pemain klub yang di panggil untuk memperkuat Timnas, ia mengatakan, hal itu juga terjadi di Australia yang mengatur dalam memperkuat klub atau Timnas. "Hal yang terjadi saat tim Australia melawan Indonesia dengan tak diperkuat pemain dari Eropa," katanya. Namun, hal itu tetap mengacu pada ketentuan FIFA sebagai jalan keluar. Pemain Pelita Erol Iba menyatakan senang dengan berdirinya organisasi pemain ini. Ia berharap, organisasi ini dapat membantu pemain yang mengalami masalah selama berkarir di sepak bola. Sementara pemain Australia Craig Moore dan Eugene Galekovic menyatakan, organisasi pemain porfesional ini sangat membantu karir mereka di sepak bola. Eugene bahkan menyatakan, dirinya mendapat bantuan dana dalam pendidikannya. "Karir di sepak bola tidaklah terlalu lama, Jadi kami memiliki peluang usaha lain setelah tak menjadi pemain profesional lagi," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009