Peristiwa kebakaran yang sempat menghebohkan warga sekitar itu terjadi Senin (23/1) sekitar pukul 13.30 Wita, diduga akibat terjadi hubungan arus pendek listrik atau korsleting.
Api yang melahap rumah yang dijadikan gudang itu milik Anak Agung Gede Raka (68). Peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui oleh sang istri, Anak Agung Ayu Sandat.
"Saya saat itu sedang keluar. Istri saya yang pertama kali melihat asap hitam sudah membumbung di atas atap," kata Gede Raka.
Saat itu, Ayu Sandat tengah bersembahyang di belakang rumahnya. Ketika hendak kembali ke kamar yang berada di samping gudang itu, Ayu Sandat melihat asap tebal dan berlari meminta tolong kepada warga untuk memadamkan api, dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
"Saya sempat menyelamatkan tabung gas di rumah, karena khawatir bisa terjadi ledakan dan kebakaran semakin membesar," katanya.
Kobaran api berhasil dijinakkan sekitar satu-setengah jam kemudian setelah 20-an petugas pemadam kebakaran bekerja keras didukung dua unit mobil pemadam dari Pemko Denpasar dengan tiga tanki air.
Rumah milik Gede Raka itu dijadikan gudang penyimpanan piring dan peralatan "catering" lainnya oleh penyewa pengusaha restauran asal Kintamani, Nopiar.
Dia menyewa rumah tersebut untuk selama lima tahun dan sudah ditempati selama tiga tahun. Meski tidak ada korban jiwa, akibat peristiwa itu pihak pemilik rumah dan penyewa gudang diperkirakan mengalami kerugian hingga sekitar Rp500 juta.
(KR-PWD/T007)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
