Jember (ANTARA News) - Gempa bumi berkekuatan 5,1 Scala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin, sekitar pukul 11.16 WIB.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi di lokasi 9,76 Lintang Selatan - 113,31 Bujur Timur dengan kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jember, Sandi Suwardi Hasan mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi dari BMKG terkait dengan gempa itu, namun anggota PMI masih mencari informasi kemungkinan terjadi kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

"Kami masih melakukan koordinasi dengan sejumlah camat di kawasan pesisir selatan Jember untuk mengetahui apakah ada kerusakan akibat gempa tersebut," kata Sandi yang juga Kabag Humas Pemkab Jember.

Dalam situs BMKG menyebutkan bahwa pusat gempa yang berkekuatan 5,1 SR tersebut berada pada 177 kilometer Barat Daya Jember-Jatim, 180 kilometer Tenggara Lumajang-Jatim, 182 kilometer Barat Daya Banyuwangi-Jatim, 232 kilometer Barat Daya Denpasar-Bali, 827 km Tenggara Jakarta.

Sejauh ini, kata Sandi, PMI Jember belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan dan fasilitas umum dari sejumlah desa dan kecamatan terkait dengan gempa bumi tersebut, namun pihaknya tetap siaga untuk memantau hal itu.

"Mudah-mudahan tidak ada kerusakan karena beberapa kali Jember diguncang gempa bumi dengan kekuatan 5 SR pada tahun 2011 dan tidak ada kerusakan," katanya.

Ia menjelaskan PMI Jember juga berkoordinasi dengan BMKG terkait dengan kemungkinan adanya gempa bumi susulan karena dikhawatirkan gempa bumi kedua tersebut dapat berpotensi tsunami.

"Kalau terjadi tsunami, ada kemungkinan dua kawasan pantai pesisir selatan yang harus diwaspadai yakni Pantai Watu Ulo dan Pantai Bandealit, namun kami masih berkoordinasi dengan BMKG terkait dengan hal tersebut," katanya menambahkan.

Sementara salah seorang warga pesisir selatan di Kecamatan Puger, Hambali, mengaku tidak merasakan adanya gempa bumi berkekuatan 5,1 SR.

"Saya tidak merasakan adanya gempa bumi dan pada pukul 11.00 WIB kebetulan seluruh keluarga berkumpul di rumah. Mereka juga tidak merasakan adanya gempa," katanya. (KR-MSW/S023)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012