Gregoria harus kehilangan gim pertama meski sebetulnya dia unggul cukup jauh sebelum memasuki masa interval. Sementara pada gim ketiga, pebulu tangkis peringkat ke-30 itu tak bisa berkutik karena selalu tertinggal sejak awal gim.
Pebulu tangkis berusia 22 tahun itu mengatakan seharusnya dia bisa mempertahankan pola permainan seperti awal gim pertama. Namun dia menjadi tidak percaya diri terutama setelah lawan berbalik unggul.
"Di gim pertama saya unggul jauh, saya seharusnya lebih bisa percaya diri untuk menerapkan pola saya, tapi saya malah menjadi terbawa pola lawan padahal di Indonesia Masters saya bisa lebih konsisten menerapkan pola itu di gim satu dan dua," ungkap Gregoria kepada wartawan setelah pertandingan.
Baca juga: Gregoria Mariska kandas pada babak pertama Indonesia Open 2022
Gregoria juga mengaku kesulitan mengatur emosi bahkan merasa panik terutama ketika dalam kondisi tertinggal jauh dari lawan.
"Saya pengin menganggap turnamen seperti latihan, saya ingin lebih meminimalisir panik dan tegang seperti tadi karena gim awal sudah unggul, tapi saat hampir terkejar itu saya langsung panik," ucapnya.
Gregoria juga sangat kecewa dengan hasil yang didapat hari ini karena dia menargetkan melangkah lebih jauh dalam turnamen level Super 1000 ini.
"Kecewa sekali karena saya selain ingin melangkah lebih jauh, saya juga ingin memperbaiki posisi ranking saya," pungkasnya.
Dalam Indonesia Masters 2022, Gregoria terhenti pada babak kedua setelah disingkirkan tunggal putri unggulan keempat India Pusarla V. Sindhu 21-23, 22-20, 11-21.
Baca juga: Jadwal Indonesia Open 2022: Gregoria buka rangkaian laga hari kedua
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022