New York (ANTARA) - Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan S&P 500 ditutup melemah karena indeks tidak dapat bangkit dari aksi jual tajam di sesi sebelumnya dengan pernyataan kebijakan utama dari Federal Reserve akan mengungkapkan seberapa agresif jalur kebijakan bank sentral nantinya.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 151,91 poin atau 0,5 persen, menjadi menetap di 30.364,83 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 14,15 poin atau 0,38 persen, menjadi berakhir di 3.735,48 poin. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq bertambah 19,12 poin atau 0,18 persen, menjadi ditutup di 10.828,35 poin.
Indeks acuan S&P 500 mengalami penurunan harian kelima berturut-turut, menandai penurunan beruntun terpanjang sejak awal Januari. Penurunan Senin (13/6) menempatkan indeks turun lebih dari 20 persen dari rekor tertinggi terbaru, mengkonfirmasikan pasar bearish dimulai pada 3 Januari, menurut definisi yang umum digunakan.
Ekspektasi para analis sebagian besar telah memprediksi The Fed akan menaikkan sebesar 50 basis poin pada akhir pertemuannya pada Rabu waktu setempat.
Namun, pandangan bahwa kenaikan 75 basis poin telah direncanakan telah berkembang setelah data indeks harga konsumen (IHK) Jumat (10/6) lebih tinggi dari perkiraan untuk Mei. Selain itu, laporan dari Wall Street Journal pada hari yang sama dan perkiraan dari beberapa bank, termasuk JP Morgan dan Goldman Sachs, menandakan kenaikan 75 basis poin telah mendukung keyakinan itu.
Pedagang saat ini memperkirakan peluang lebih dari 90 persen untuk kenaikan 75 basis poin, meningkat dari 3,9 persen seminggu yang lalu, menurut Alat FedWatch CME.
Data pada Selasa (14/6) menunjukkan bahwa indeks harga produsen (IHP), sementara sedikit lebih rendah dari ekspektasi pada basis tahun-ke-tahun untuk Mei, tetap tinggi karena harga bensin melonjak.
"Pada akhirnya, meskipun kami melihat lebih banyak tekanan merah dan lebih negatif di sini, secara umum hari ini kami percaya benar-benar adalah hari menunggu dan melihat," kata Greg Bassuk, CEO di AXS Investments di Port Chester, New York.
"Angka IHP hari ini menempatkan pertanyaan seputar sejauh mana kenaikan harga dan inflasi - pertanyaan besarnya adalah seberapa agresif Fed akan secara harfiah minggu ini - bahkan tidak terlalu banyak diproyeksikan, tetapi seberapa besar mereka akan mengambil bullish minggu ini dan benar-benar mencoba untuk membuat beberapa langkah yang dapat meredakan ketakutan resesi.
Di antara saham individu, distributor perlengkapan kolam renang Pool Corp merosot 5,27 persen setelah Jefferies memangkas target harga sahamnya menjadi 400 dolar AS dari 485 dolar AS.
FedEx Corp melonjak 14,41 persen setelah menaikkan dividen kuartal lebih dari 50 persen, sementara Oracle Corp naik 10,41 persen setelah membukukan hasil kuartal yang optimis pada permintaan untuk produk cloud-nya.
Continental Resources Inc melonjak 15,07 persen setelah produsen serpih itu menerima tawaran pembelian tunai dari pendiri Harold Hamm, dengan nilai perusahaan sebesar 25,41 miliar dolar AS.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 12,49 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,01 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022