Garut (ANTARA News) - Ketua MPR DR H Hidayat Nurwahid MA mengingatkan, Kabupaten Garut sebagai penghasil sumber daya alam panasbumi memiliki hak yang tinggi untuk menikmati bagi hasil eksploitasi geothermal. Oleh karena itu meski lembaganya tidak memiliki kewenangan membahas kesulitan Garut belum memperoleh bagian yang diharapkan, namun aspirasi itu akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Daerah (DPD), katanya kepada ANTARA, Selasa, di Garut, Jabar. Aspirasi tersebut merupakan kepentingan yang mereka wakili, tandas Hidayat Nurwahid usai menghadiri wisuda sarjana S1 dan Diploma Dua (D2) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Musadaddiyah Garut. Menurut Ketua MPR, harapan warga Kabupaten Garut itu tidak jauh berbeda dengan yang dialami masyarakat Papua atas ekploitasi sumber daya alam di kawasan pertambangan Free Port, mereka ingin menikmati kesejahteraannya. Kerena itu kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Condolezza Rice, ke Indonesia meski mungkin tidak ada hubungannya dengan Free Port Tembagapura namun diharapkan dapat mengetahui aspirasi warga Papua, katanya. Demikian pula keinginan masyarakat lainnya atas kehadiran perusahaan perusahaan asal AS di Indonesia, termasuk eksploitasi lapangan geothermal Darajat Garut yang dikelola Chevron Texaco Energy Indonesia. Sebelumnya Bupati Agus Supriadi antara lain menyebutkan, Garut termasuk daerah tertinggal dari 25 kabupaten/kota se Jawa Barat, padahal memiliki potensi daya alam yang berlimpah. Garut selama ini antara lain memasok energi listrik 125 MW untuk Jawa-Bali dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Darajat, yang semestinya bisa memperoleh bagi hasil sekitar Rp 25,6 miliar setiap tahun, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006