Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak warganya untuk memerangi peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) saat menghadiri Deklarasi Besuki Anti-Narkoba demi cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kegiatan deklarasi tersebut juga dihadiri Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Panglima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Nurchahyanto, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aris Purnomo, dan kepala daerah di eks Besuki Raya yang digelar di New Sari Utama Kabupaten Jember, Selasa.
"Jika kita mencintai negeri ini maka kita harus sehat dan produktif dengan cara menjauhi narkoba dan mempunyai semangat patriotisme," kata Khofifah di Kabupaten Jember.
Mantan Menteri Sosial itu mengajak warganya di beberapa kabupaten wilayah eks Karesidenan Besuki untuk mengatakan tidak kepada narkoba karena biasanya narkoba masuk dalam diri seseorang, salah satunya di saat hati yang gundah gulana, tidak dapat menerima kenyataan hidup atau tidak puas dengan keadaan.
"Yang muda-muda pernah galau tidak. Kalau lagi ditinggal titik titik, hati-hati jangan sampai gegabah karena terlalu kecewanya jangan sampai mengonsumsi narkoba," tuturnya.
Apabila mencicipi narkoba, lanjut dia, maka akan ketagihan dan ketika ketagihan sama dengan menjemput kematian karena mati masa depannya, mati harapan orang tua, mati harapan bangsa, kalau warganya tidak produktif dan tidak memiliki derajat kesehatan yang baik.
"Mati jejaring kawan-kawan dekatnya, dan bisa mati betulan karena yang menjemput terakhir adalah Malaikat Izrail, sehingga kami mengajak semuanya untuk perang melawan narkoba," katanya.
Khofifah menjelaskan bahwa peran orangtua sangat penting supaya seluruh anaknya terhindar dari narkoba, sehingga mengajak para orang tua untuk bijaksana dalam setiap kondisi, bersikap sebagai teman bagi anaknya sehingga anak tidak canggung untuk bercerita kepada orang tua akan masalah hidup yang menimpanya.
"Jangan sampai anak curhat kepada orang yang salah. Orang tua pasti lebih paham ketika anak itu banyak masalah, maka bersikapnya seperti teman dekat bagi anak, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari," ujarnya.
Ia berharap semua masyarakat diharapkan untuk memerangi narkoba karena narkoba dapat merusak generasi penerus bangsa, sehingga semua pihak harus saling bahu membahu untuk mengatasi narkoba.
"Untuk masalah patriotisme dapat dilakukan dengan lebih mendalami ilmu yang diajarkan oleh Pancasila dan Undang-undang 1945, sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah berharap agar generasi muda untuk tidak mencoba narkoba karena sekali mencoba akan ketagihan yang berdampak merusak akal dan pikiran sehat.
Deklarasi antinarkoba tersebut dihadiri ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat dan siswa berkumpul yang menyatakan perang melawan narkoba dan berkomitmen menjaga NKRI.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022