Kasi KPLP Adpel Jambi Asrizal Said, di Jambi, Minggu mengatakan, tabrakan dua kapal yang terjadi tengah malam, itu didiga salah satu di antaranya yakni kapal motor (KM) Hasna Hosna tidak menggunakan lampu sorot atau lampu navigasi.
"Lokasi kejadian yang berada ditikungan serta dalam kondisi tengah malam yang gelam gulita, akibat tidak menggunkan lampu sorot, diduga penyebab tabrakan tersebut," katanya.
Ia menyebutkan, KM Hasna Hosna Hosna terbuat dari kayu itu memuat bergerak dari Angso duo Kota Jambi pada Jumat (20/1) pukul 18.30 memuat pasir, kelontong dan sembako menuju Sungai jabat, sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Tujuh jamb berlayar saat berda di di tikungan Olak Badar melintas TB Blue Whale VIII yang datang dari Dumai, karena gelam dan berada ditikungan tabrakan tidak dapat dielakkan.
TB Blue Whale VIII sebelumnya menarik tongkang batu bara dari Dumai tujuan Pangkalan Balam. Karena ada kerusakan kecil, nakhoda kapal tersebut berencana memperbaiki kerusakan di Jambi dengan meninggalkan tongkang batu bara di ambang luar untuk sementara.
Akibat tabrakan tersebut, KM Hasna Hosan yang terbuat dari papan tersebut pecah dan isinya berhamburan ke sungai, termasuk sepuluh orang penumpangnya.
Sembilan dari sepuluh penumpang KM Hasna Hosna itu berhasil diselamatkan warga di sekitar lokasi kejadian, semntara yang satunya hilang.
Pencarian korban hilang terus dilakukan, dan hingga kini tim SAR dibantu masyarakat terus melakukan pencarian dengan menyisir lokasi kejadian.
"Sementara itu TB Blue Whale VIII diamankan Satpol Air setempat untuk dilakukan pengusutan dan [enyidikan lebih lanjut," kata Asrizal Said. (M037)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012