Kita tidak menginginkan konflik agraria harus berdarah-darah, karena itu perlu solusi penyelesaiannya dengan cara yang baik dan damai.Bandarlampung (ANTARA News) - Suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mendampingi warga korban penggusuran di Kabupaten Mesuji Lampung, berharap penyelesaian konflik agraria di daerah itu berlangsung damai.
"Kita tidak menginginkan konflik agraria harus berdarah-darah, karena itu perlu solusi penyelesaiannya dengan cara yang baik dan damai," kata Ketua LSM Yabima, Sugianto, di Bandarlampung, Minggu.
Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi Lampung untuk mengundang semua pihak menyelesaikan permasalahan tersebut sehingga konflik lahan di Mesuji yang menimbulkan korban jiwa dan luka-luka beberapa waktu lalu tidak terulang kembali.
Untuk mengantisipasi gejolak di Mesuji, menurut dia, Yayasan Bina Mandiri telah membuat brosur berisi penyelesaian konflik agraria secara damai dengan menggandeng tokoh-tokoh agama di Lampung.
"Kami telah meminta tanda tangan tokoh PBNU Lampung, Muhamadiyah pendeta dan dari Keuskupan di daerah itu agar konflik itu dapat terselesaikan secara damai," ujarnya.
Padahal akar permasalahan kasus Mesuji tersebut, lanjutnya, berasal dari konflik agraria.
Ia juga mengharapkan konflik agraria di Lampung dapat terselesaikan dengan baik sehingga tidak ada lagi bentrokan antara warga dengan pihak keamanan.
Menurutnya, jika persoalan inti konflik agraria tersebut yakni lahan garapan tidak terselesaikan, dikhawatirkan masalah lebih besar akan muncul di Mesuji.
Sugianto mengatakan, informasi yang berkembang di Mesuji adalah salah satu perusahaan pengelola lahan kawasan register 45 telah merekrut pamswakarsa dalam jumlah yang cukup besar untuk mengusir penduduk dari kawasan tersebut.
"Jika dibiarkan konflik agraria hingga terjadi bentrokan akan kembali terjadi di daerah itu," kata dia.
Terkait rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Sugianto mengatakan, kesimpulan mereka belum menyentuh persoalan inti yakni permasalahan agraria.
"Permasalahan agraria hasil rekomendasi TGPF diserahkan ke pemerintah. Kami pesimistis hasilnya seperti yang sudah-sudah tidak terselesaikan," kata dia.
Rekomendasi TGPF atas kasus Mesuji tersebut diantaranya penuntasan penegakan hukum terhadap pelaku tindak kekerasan yang telah menyebabkan jatuhnya sembilan korban jiwa, korban luka, dan kerugian material di tiga lokas konflik.
(A054/H009)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012