Yogyakarta (ANTARA News) - Penyebaran virus flu burung di Kota Yogyakarta mulai merambah Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron, dan Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, setelah virus yang dapat menyerang manusia itu terdekteksi menyerang unggas di Kelurahan Gunungketur, Kecamatan Pakualaman. "Kami langsung mengantisipasi dengan melakukan pemusnahan sejumlah unggas di dua kelurahan tersebut untuk mencegah virus ini menyebar ke daerah lain," kata Kepala Kantor Pertanian dan Kehewanan Kota Yogyakarta Mahfud Asvan, Selasa. Menurut dia, pemusnahan itu dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan timbal dan natrium clorida pekat tepat di jantung unggas hingga mati. "Selanjutnya, unggas ayam yang telah mati oleh pemiliknya dibakar sendiri, untuk mengantisipasi penyebaran virus malalui lalat," ujarnya. Dia menambahkan, unggas yang dimusnahkan itu sebatas yang berada di lokasi ditemukannya ayam mati mendadak, karena diduga terserang virus flu burung. "Ayam yang kami musnahkan hari ini di Suryodinningratan ada 14 ekor, sedangkan di Kricak sekitar 11 ekor," katanya. Ia mengatakan, sejumlah ayam di dua kelurahan tersebut diketahui mati pada Senin (6/3) lalu. "Dari penelusuran kami ternyata pemilik unggas yang mati tersebut belum lama ini menambah populasi ayam dari daerah lain," ujarnya. Untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran virus flu burung, ia mengharapkan, masyarakat tidak menambah populasi unggas mereka, terutama yang berasal dari daerah lain. "Sebab, unggas yang mati di dua kelurahan tersebut setelah kami lakukan tes darah ternyata positif terkena flu burung," katanya. Ia mengemukakan, setelah dilakukan pemusnahan unggas, pihaknya juga melakukan penyemprotan dan vaksinasi massal di daerah seputar dua kelurahan itu. "Kami menyediakan sekitar 50.000 ampul vaksin, dan mudah-mudahan ini cukup untuk vaksinasi unggas di dua kelurahan itu dan sekitarnya," demikian Mahfud Aswan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006