Ambon (ANTARA News) - Dua dari sembilan korban speedboat "Inarissa" yang tenggelam dalam pelayaran dari Pelabuhan Tulehu, Pulau Ambon, Maluku Tengah - Kamariang, Pulau Seram, Seram Bagian Barat pada Sabtu (21/1) siang, telah ditemukan dalam pencarian Minggu dinihari.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakano, saat dikonfirmasi ANTARA di Ambon Minggu membenarkan dua korban telah ditemukan Tim SAR yang telah melanjutkan pencarian sejak dinihari.
Dua korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal itu yakni Endo Pariama (2) dan Ny. Opi Tuarissa.
Sedangkan tujuh lainnya yakni Ny. Epi Siwalette, Almendo Pesireron, Ny. Uling Poceratu, Andre Pariama, Oke Wenno, Falen Bakarbessy, Opi Tuarissa dan Pio Tuarissa, masih terus dicari.
"Jenazah kedua korban telah dievakuasi ke RSU Tulehu untuk dilakukan diotopsi, setelah itu akan diserahkan kepada pihak keluarganya," kata Sekretaris BPBD Maluku, Kifly Wakano.
Dia mengatakan, pencarian dilakukan tim SAR dengan menggunakan sejumlah kapal, termasuk KM. Siwalima yang dikerahkan Pemprov Maluku.
"KM. Siwalima sudah bergerak sejak pukul 05.30 WIT untuk melakukan pencarian bersama-sama dengan kapal milik SAR Ambon dan Polisi Perairan (Polair)," katanya.
Kifly Wakano menambahkan, pencarian yang dilakukan saat kejadian, Sabtu (21/1), tidak membuahkan hasil karena kondisi gelap, angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga dihentikan sekitar pukul 24.00 WIT dan baru dilanjutkan Minggu pagi.
Lokasi pencarian selain masih dipusatkan di sekitar lokasi kejadian yakni di perairan Pulau Pombo, tim SAR juga mulai memperluasnya ke arah perairan di sekitar Desa Liang dan ke arah pesisir Pulau Haruku, karena dikhawatirkan jenazah para korban terbawa arus dan gelombang.
Pantauan ANTARA dari Pelabuhan Tulehu, terlihat sejumlah speedboat hilir mudik di sekitar perairan Pulau Pombo untuk melakukan pencarian, kendati angin barat bertiup kencang.
(KR-JA/A011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012